Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri menerima sebanyak 325 kantong jenazah hingga pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dihentikan pada Kamis (21/1).
"Kami telah menerima dari fase I di Tanjung Priok sebanyak 325 kantong body part, jadi tadi malam ada tambahan satu. Kemudian 274 kantong properti, jadi tambah 10," ujar Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Pol Hery Wijatmoko dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Keluarga korban kecelakaan SJ-182 lakukan tabur bunga di Kepulauan Seribu
Sampel DNA atau informasi genetik yang diterima tim DVI hingga Jumat sebanyak 714 yang terdiri atas 174 sampel antemortem dari keluarga korban dan sampel postmortem sebanyak 540 sampel.
Ia mengatakan tim DVI tetap melakukan identifikasi dari data antemortem dan postmortem yang sudah diterima meski pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dihentikan.
Hery Wijatmoko mengatakan dengan dihentikannya operasi pencarian, anggota tim DVI yang sebelumnya bertugas di Tanjung Priok ditarik ke RS Polri untuk membantu identifikasi.
"Semoga dalam satu minggu ke depan ini profil DNA yang diambil dari keluarga maupun sampel postmortem bisa kami dapatkan dan kami lakukan rekonsiliasi," tutur Hery Wijatmoko.
Adapun total jenazah korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil diidentifikasi hingga Jumat pagi berjumlah 47 orang. Dari korban yang teridentifikasi tersebut, sebanyak 35 jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga: RS Polri telah menerima 310 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air
Baca juga: Jasa Raharja Riau serahkan santunan Rp50 juta untuk Putri Wahyuni korban Sriwijaya Air
Pewarta : Dyah Dwi Astuti
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB