Bengkalis (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri menjelaskan, Pejabat Bupati Bengkalis dan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyatakan siap di vaksin COVID-19
"Dari 22 nama-nama tokoh yang “dicalonkan” tersebut, beberapa orang diantaranya sudah menyatakan kesediaannya secara lisan diantaranya Penjabat Bupati Bengkalis H. Syahrial Abdi, Sekretaris Daerah H. Bustami HY, Kapolres Bengkalis Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay, serta Kadis Kesehatan Ersan Saputra," ujar Johansyah Safri, Jumat (22/1),
Kemudian, kata Johan Ketua MUI Kabupaten Bengkalis H. Amrizal, Ketua Baznas H. Ali Ambar, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis.
“Sejauh ini kita belum memperoleh informasi pasti dari Dinas Kesehatan, kapan kegiatan vaksinasi tersebut akan dilakukan. Namun kemungkinan di bulan Februari ini,” jelasnya.
Selain itu penrnyatan kesiaopan juga disampaikan Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Bengkalis, Ketua LAMR Bengkalis, dan Ketua Ketua Kadin, Ketua IKJR, Ketua PSMT (Tionghoa), Ketua IKBR (Batak Riau Bengkalis), Kepala Kantor Kementerian Agama Bengkalis, Ketua STAIN Bengkalis, Ketua STIE Bengkalis, Direktur Politeknik Bengkalis, Komandan POSAL Bengkalis.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra, menjelaskan, 1.000 vial vaksin tersebut akan diperuntukan bagi 490 tenaga kesehatan di daerah ini.
“Karena masing-masing harus divaksin 2 kali, jadi 1.000 vial vaksin itu untuk 500 orang. 490 orang untuk tenaga medis, sedangkan 10 orang lagi bagi tokoh masyarakat terpilih” jelas Ersan.
Bupati dan Forkopimnda Bengkalis nyatakan siap divaksin COVID-19
Seorang petugas vaksinator mengambil vaksin CoronaVac menggunakan jarum suntik dengan latar belakang foto Presiden Joko Widodo saat vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (14/1/2021). Pemerintah Indonesia memastikan keamanan vaksin CoronaVac karena sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan uji klinis dengan tingkat efikasi 65,3 persen dan kemampuan membentuk antibodi 99,74 persen. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
