DPR minta pemerintah lebih tingkatkan mutu keselamatan transportasi penerbangan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,DPR

DPR minta pemerintah lebih tingkatkan mutu keselamatan transportasi penerbangan

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. (ANTARA FOTO/ Reno Esnir/wsj/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah lebih memperhatikan dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan transportasi penerbangan.

Hal itu dikatakan Azis pasca-peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan seribu yang mengangkut 62 penumpang beserta kru maskapai pada Sabtu (9/1).

Baca juga: Kinerja industri penerbangan 2021 tergantung keberhasilan program vaksinasi

"Belum lama peristiwa Lion Air di Karawang, saat ini maskapai Sriwijaya, ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk lebih serius memprioritaskan keselamatan para penumpang di bidang transportasi udara," kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dia berharap pemerintah dapat bersikap tegas terhadap maskapai jika terbukti melakukan kelalaian dan berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dalam dunia penerbangan Indonesia.

Azis meminta pihak maskapai dapat mengevaluasi dan melakukan pembelajaran dari peristiwa penyebab jatuhnya pesawat dengan mengacu hasil investigasi resmi yang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Pilot dan teknisi penerbangan ke depan dapat memperhatikan kerusakan atau masalah apa saja yang sering menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu menilai perkembangan teknologi akan mempermudah dengan selalu melakukan pemeliharaan secara berkala.

Selain itu, menurut dia, regulator dunia penerbangan juga perlu memperhatikan agar semua maskapai secara sungguh-sungguh menjalankan standar operasional prosedur (SOP), bahkan kalau perlu diaudit.

Baca juga: Penerbangan di bandara Haji Fisabilillah, Tanjungpinang tertunda akibat cuaca buruk

Baca juga: Asosiasi penerbangan IATA kembangkan aplikasi perjalanan aman di era COVID-19


Pewarta: Imam Budilaksono