Pekanbaru (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Riau Dede Firmansyah menilai penunjukan Sandiaga S Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang baru, yang bertugas hingga tahun 2024 diyakini akan menjadi harapan dan tantangan baru bagi sektor pariwisata ke depan khususnya dalam mengembalikan sektor pariwisata yang tengah mengalami tekanan.
"Dilantiknya Sandiaga S Uno sebagai Menteri yang baru, tentu memiliki model kepemimpinan dan gaya baru, dan Sandiaga S Uno bukan orang baru di dunia pariwisata, beliau pernah menjadi salah satu komisaris di Perusahaan penerbangan swasta," kata Dede di Pekanbaru, Kamis.
Dede yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Riau Bidang Industri Olahraga itu mengatakan sejarah bagi Riau khususnya mengingat Sandiaga S Unol kelahiran Kota Pekanbaru. Dan sebagai orang Riau kita bangga dengan dilantiknya Sandiaga S Uno di Istana Negara.
Kita berharap, katanya, Sandiaga S Uno bisa memprioritaskan Pariwisata di Povinsi Riau.
"Dimassa pandemi COVID-19 Menteri tidak hanya memprioritaskan 10 Bali baru, tapi harus mewujudkan 33 Bali baru sehingga tidak ada Provinsi yang di anak tirikan. kita berharap Menteri Baru dapat mewujudkan setiap Provinsi adanya 1 event internasional," kata mantan Ketua DPD ASITA 2016 - 2020.
Setelah dilantik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menggaet minat wisatawan dengan menggunakan Big Data.
"Kita harus fokus pada wisatawan domestik kita bisa menggunakan pendekatan Big Data. Kira-kira orang-orang tipe mana sih yang bakal tertarik untuk berlibur di danau Toba," ujar Sandiaga.
Ia meyakini dengan data yang ada akan membuat sistem promosi menjadi lebih efisien.
Seiring dengan Presiden Jokowi ingin pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air tidak hanya berpaku pada wisatawan mancanegara saja melainkan juga wisatawan lokal.
Oleh karena itu, Sandi ingin ada inovasi untuk menggaet wisatawan dengan pendekatan teknologi. Pendekatan ini akan memudahkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk promosi.
"Apalagi Presiden Joko Widodo tidak ingin promosi di tempat yang tidak tepat dan tidak pas. Sekarang dengan adanya teknologi kita bisa berpromosi dengan lebih efisien," jelasnya.
**1**T.F011
Berita Lainnya
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:02 WIB
Wapres Ma'ruf Amin sebut media jadi instrumen efektif tebarkan kebaikan
08 May 2024 16:46 WIB
Bahama menyatakan secara resmi akui negara Palestina
08 May 2024 16:38 WIB
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Staf Ahli Menkumham beri penguatan Tusi serta reformasi birokrasi
08 May 2024 16:09 WIB
Kemhan RI ajukan anggaran khusus tangani Papua untuk beli heli dan sensor
08 May 2024 16:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya ketahanan budaya di era globalisasi
08 May 2024 15:48 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB