Pekanbaru (ANTARARIAU News) - Harga komoditas andalan Provinsi Riau yakni kelapa sawit, mengalami kenaikan pada pertengahan bulan April.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Kamis, harga sawit rata-rata naik Rp44,87 per kilogram (kg).
"Kita berharap tren kenaikan harga sawit terus terjadi," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC, di Pekanbaru.
Kenaikan harga sawit turut terdongkrak oleh permintaan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sejak lonjakan harga minyak mentah di pasar global. CPO selama ini menjadi bahan baku bahan bakar alternatif dari minyak fosil.
Hal tersebut diakui Ferry menjadi keuntungan bagi daerah karena luas perkebunan sawit di Riau sudah lebih dari 2,2 juta hektare. Bahkan, produksi CPO Riau mencapai 30 persen dari total produksi nasional.
Adapun, harga CPO Riau kini mencapai Rp8.860,68 per kg, naik dari sebelumnya yang mencapai Rp8.715,57 per kg. Sedangkan, harga kemel Rp4.781,32 per kg dari sebelumnya Rp4.603,90 per kg.
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen tanaman umur tiga tahun kini mencapai Rp1.338,76 per kg dari sebelumnya Rp1.355,89 per kg.
Kemudian, harga TBS umur empat tahun Rp1.651,85 dari sebelumnya Rp1.615,20 per kg, umur lima tahun Rp1.661,03 dari sebelumnya Rp1.621,83 per kg, dan untuk sawit umur enam tahun Rp1.708,95 dari sebelumnya Rp1.688,55 per kg.
Harga sawit dari tanaman usia tujuh tahun kini mencapai Rp1.774,46 per kg dari sebelumnya Rp1.732,63 per kg, umur delapan tahun Rp1.829,71 dari sebelumnya Rp1.786,48 per kg.
Umur sembilan tahun Rp1.887,88 dari sebelumnya Rp1.843,23 per kg, dan sawit hasil panen dari tanaman umur 10 tahun dan di atas 10 tahun kini mencapai Rp1.941,01 dari sebelumnya Rp1.896,14 per kg.
"Semoga kenaikan harga ini bisa dirasakan hingga ke tingkat petani," katanya.