Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan, meminta Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau untuk menggencarkan tes usap secara masifsetelah penyelenggaraan Pilkada serentak, guna mewaspadai munculnya klaster penularan baru.
"Pelaksanaan Pilkada serentak di Riau pada 9 Desember lalu dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penularan COVID-19 di Riau," kata dr Wildan dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menilai pemeriksaan uji usap massal secara masif perlu dilakukan, apalagi dalam waktu dekat juga akan ada libur bersama perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Pemeriksaan tersebut dinilai salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
"Hal ini perlu dilakukan mengingat 80 persen kasus tidak bergejala dan untuk mendiagnosa hanya dengan tesantigen dan isolasi adalah upaya memutus rantai penularan," katanya.
Dengan meningkatnya fasilitas pemeriksaan PCR untuk COVID-19 di Riau, lanjutnya, maka semua kontak erat harus diperiksa baik yang bergejala maupun tidak bergejala.
Dengan begitu, meski kontak erat pasien tidak menunjukkan gejala, ia menyarankan tetap harus diperiksa untuk menghindari penularan dari orangtanpa gejala (OTG).
"Kalau yang tidak bergejala tidak dites, bagaimana bisa diisolasi. Saya kira daerah boleh membuat kebijakan sendiri tentang ini," katanya.
Dengan melakukan tes secara masif, ia mengatakan pada tahap awal di Riau bisa terjadi peningkatan kasus baru. Namun sifatnya hanya sementara saja, kemudian akan menurun karena ada upaya memutus mata rantai penularan.
"Hal tersebut lebih bagus karena bisa mengetahui siapa yang terinfeksi lebih cepat, dan bisa memutuskan rantai penyebaran virus," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin siang jumlah kasus COVID-19 secara keseluruhan ada 22.312 orang. Dari jumlah itu ada 19.960 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ada 696 orang, dan yang isolasi mandiri ada 1.146 orang.
Sementara itu, jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Riau ada 510 orang.
Baca juga: Gawai untuk Naufal, putra jurnalis terdampak COVID-19
Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet dinyatakan sembuh COVID-19 capai 28.123 orang
Baca juga: Brazil sedang pelajari 58 kasus infeksi berulang COVID-19
Berita Lainnya
Bank Dunia sebut Asia Timur-Pasifik tumbuh lebih lambat dari sebelum COVID
08 October 2024 10:48 WIB
Sekitar 40 persen orang tua sadar kalau aktivitas anak turun pasca-COVID-19
27 August 2024 12:07 WIB
Indonesia catat 5,2 juta kunjungan wisman tertinggi sejak pandemi COVID-19
01 July 2024 14:06 WIB
Semen Padang raih penghargaan tertinggi Penanggulangan COVID-19 dari Kemnaker
06 September 2023 11:57 WIB
Pandemi COVID-19 dan inflasi picu kemiskinan bagi 68 juta warga Asia, sebut ADB
24 August 2023 10:54 WIB
OJK: Pencabutan status pandemi COVID-19 berdampak positif ke sektor keuangan
04 July 2023 15:46 WIB
Presiden Jokowi hari ini resmi cabut status pandemi COVID-19 di Indonesia
21 June 2023 15:40 WIB
Kemarin, pertemuan Puan Maharani-AHY hingga biaya penanganan COVID-19
19 June 2023 10:15 WIB