Sydney (ANTARA) - Panglima militer Australia meminta maaf kepada Afghanistan pada Kamis ketika ia merilis laporan tentang dugaan kejahatan perang oleh pasukan khusus Australia, yang mencakup bukti 39 pembunuhan di luar hukum oleh 25 tentara dalam 23 insiden.
Ketika merinci temuan dari penyelidikan yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap perilaku personel pasukan khusus di Afghanistan antara tahun 2005 hingga 2016, Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus John Campbell mengatakan ada bukti pembunuhan di luar "panasnya pertempuran".
Baca juga: Kapal perang Kanada terciduk lintasi Taiwan, China kerahkan pesawat siluman dan rudal
Kepada wartawan di Canberra, Campbell mengatakan Inspektur Jenderal telah "menemukan informasi yang dapat dipercaya untuk mendukung 23 insiden dugaan pembunuhan di luar hukum terhadap 39 orang oleh 25 personel Pasukan Khusus Australia, sebagian besar dari Resimen Layanan Udara Khusus (SAS)".
Beberapa dari mereka yang diduga bertanggung jawab masih bertugas di militer Australia, Campbell menambahkan.
Pembunuhan itu akan dirujuk ke penyelidik khusus, yang akan segera ditunjuk untuk menentukan apakah ada cukup bukti bagi para personel itu untuk diadili.
Perdana Menteri Scott Morrison berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menjelang rilis laporan itu, kata seorang sumber yang mengetahui percakapan tersebut.
Morrison pekan lalu memperingatkan laporan itu akan berisi "berita buruk bagi warga Australia".
Australia telah menempatkan pasukan di Afghanistan sejak 2002 sebagai bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi milisi Taliban.
Baca juga: China kirim pesawat drone ke pos pasukan garda terdepan Tibet
Baca juga: Pemerintah Afghanistan terkejut atas pengumuman penarikan pasukan AS sebelum Natal
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB