Angela Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Jerman

Angela Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID

Seorang wanita memakai masker tengkorak saat mengikuti para aktivis memprotes aturan pembatasan oleh pemerintah akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Berlin, Jerman, Sabtu (18/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke/foc/djo/aa)

Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel meminta kalangan anak muda negara itu agar tidak melangsungkan pesta demi mencegah penularan COVID-19, sambil memperingatkan bahwa mungkin diperlukan langkah penanganan yang lebih keras.

"Apa yang kita lakukan dalam beberapa hari dan pekan ke depan akan menentukan bagaimana kita dapat melalui pandemi ini," kata Merkel dalam konferensi pers, Rabu (14/10), usai rapat dengan para pemimpin 16 negara bagian.

Baca juga: 15.000 tentara Jerman siap dikerahkan bantu perang melawan pandemi COVID-19

"Kita harus meminta, khususnya kepada anak-anak muda, agar tidak berpesta dulu saat ini demi mendapatkan kehidupan yang baik di masa mendatang," ujar Merkel.

Pesta telah berulang kali dituding sebagai penyebab kemunculan klaster COVID-19 di sejumlah kota.

Dalam pertemuan itu, negara-negara bagian di Jerman sepakat untuk memperluas langkah penanganan wabah setelah pertambahan kasus infeksi meningkat.

Dengan kesepakatan tersebut, penerapan aturan-aturan yang lebih ketat, seperti jam malam di bar dan pembatasan untuk jumlah kerumunan orang, akan dilakukan di wilayah dengan rasio 35 kasus baru per 100.000 penduduk dalam tujuh hari --sebelumnya 50 per 100.000 orang.

Merkel juga menyatakan bahwa efek dari langkah yang diambil pemerintah perlu untuk terus dinilai, dan menyebut, "Kita akan melihat apakah keputusan hari ini sudah cukup. Kekhawatiran saya masih belum usai."

Jika langkah baru itu masih juga gagal dalam mencegah peningkatan kasus infeksi, pemerintah akan mengambil langkah lebih lanjut yang sebisa mungkin menghindari penutupan wilayah secara total untuk menghindarkan dampak ekonomi.

"Kita sudah sangat dekat dengan lockdown kedua, lebih dari yang dapat kita bayangkan," kata kepala Negara Bagian Bavaria, Markus Soeder, dalam pernyataan pers yang sama.

Mendukung pernyataan Merkel, Soeder juga menyerukan "lebih banyak penggunaan masker, kurangi alkohol, dan lebih jarang berpesta."

Pada Selasa (13/10), Robert Koch Institute (RKI) mencatat sebanyak 5.123 kasus baru, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 334.585 kasus, dengan 43 kematian pada hari yang sama.

Baca juga: Tiga pelatih Jerman bersaing dalam nominasi Pelatih Terbaik UEFA

Baca juga: Jerman nyatakan daerah di 11 negara Eropa yang berisiko tinggi COVID-19


Sumber: Reuters

Penerjemah: Suwanti