Pekanbaru (ANTARA) - Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat dinilai menjadi kunci kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan mampu mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia 2045.
Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Sahidin dalam sosialisasi program MBG yang berlangsung di Aula Serbaguna Balai Desa Kijang Rejo, Kabupaten Kampar.
Sahidindalam keterangan tertulis diterima Antara Riau, Rabu menjelaskan, program MBG sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi sehat, produktif, dan berdaya saing global.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat, termasuk warga Kampar, sangat penting untuk mendukung program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut.
“Melalui MBG, kita ingin memastikan asupan gizi masyarakat terpenuhi dengan baik, khususnya bagi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Hal ini sejalan dengan upaya menekan angka malnutrisi dan stunting di Indonesia,” kata Sahidin.
Ia menambahkan, pemenuhan gizi harian sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) akan membantu membentuk generasi yang kuat secara fisik maupun mental, serta siap bersaing di masa depan.
Senada dengan itu, Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Puspa Kemala mengungkapkan bahwa program MBG juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Targetnya, akan dibangun 5 ribu SPPG di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat membuka hingga 230 ribu lapangan kerja baru, khususnya di sektor dapur umum. Selain itu, MBG juga mendorong peran UMKM dan petani lokal dalam rantai pasok,” ujar Puspa.
Program MBG disebut menjadi solusi konkret untuk memastikan setiap anak sekolah memperoleh akses terhadap makanan sehat dan bergizi, sehingga mampu tumbuh menjadi generasi cerdas, sehat, dan kompetitif di tingkat global.