Film "The Professor and the Madman" tayang eksklusif di Mola TV

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,film

Film "The Professor and the Madman" tayang eksklusif di Mola TV

"The Professor and the Madman" (2019). (ANTARA/Mola TV)

Jakarta (ANTARA) - Film "The Professor and the Madman" yang dibintangi oleh dua aktor kawakan, Mel Gibson dan Sean Penn sudah bisa disaksikan eksklusif di Mola TV mulai 8 Oktober 2020.

Film ini merupakan biopik yang menceritakan kisah dua orang kontroversial di balik perumusan kamus dunia Bahasa Inggris, Oxford English Dictionary (OED).

Baca juga: Gemma Chan dan KiKi Layne akan bergabung di film "Don't Worry Darling"

"The Professor and The Madman" mengambil latar sekitar tahun 1879, menceritakan seorang filolog Skotlandia, James Augustus Murray (Mel Gibson), yang ditunjuk oleh Delegasi Agung Oxford University Press sebagai kepala proyek untuk menyusun kamus besar Bahasa Inggris baru Oxford setelah dua dekade mengalami kebuntuan.

Penunjukan ini sempat mengundang pro dan kontra di antara anggota delegasi, karena Murray dianggap tidak memenuhi standar kualifikasi akademik. Diceritakan, Murray telah putus sekolah saat berusia 14 tahun, sehingga ia belajar sastra dan ilmu bahasa secara otodidak.

Kefasihannya dalam 17 bahasa, termasuk di antaranya Prancis, Spanyol, Latin, Portugis, Jerman, Denmark, Belanda, Arab hingga Celtic, membuat jajaran delegasi sepakat dengan keputusan mereka.

Murray yakin ia bisa menyelesaikan proyek besar ini dalam jangka waktu tujuh tahun, namun perkiraannya meleset dan membuatnya tertinggal dari jadwal yang ditentukan.

Hal ini yang membuat Murray mengeluarkan ide radikal untuk mempercepat prosesnya: kamus dengan demokrasi. Murray meminta bantuan publik untuk mengirimkan semua kata yang mereka gunakan, definisinya, bagaimana dan dari mana asalnya.

Proses inilah yang membuat Murray bertemu dengan Kapten Dr William Chester Minor (Sean Penn), tahanan Rumah Sakit Jiwa Broadmoor di Crowthorne.

Minor adalah mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang tidak sengaja membunuh orang yang salah di Inggris. Setelah persidangan, terungkap bahwa Minor mengidap penyakit jiwa Schizophrenia, dan ditahan di RSJ.

Selama masa tahanan, ia menjadi relawan yang berkontribusi untuk Murray lewat surat-suratnya, termasuk kata-kata yang membuat tim Murray frustrasi.

Minor berkontribusi lebih dari 10 ribu kata plus definisinya, walaupun ketika itu kondisi kejiwaannya tidak stabil. Awalnya mereka hanya berkorespondensi via surat, namun kemudian mereka bertemu dan menjalin persahabatan.

Kontribusi Minor sempat menjadi kontroversi dan polemik setelah diungkap oleh surat kabar South London Chronicle. Kondisi pun semakin runyam ketika kejiwaan Minor memburuk setelah menjalani perawatan ekstrem, dan Murray mengundurkan diri.

Film berdurasi 2 jam ini disutradarai oleh Farhad Safinia dengan nama samaran P.B Shemran dan dirilis tahun 2019. Film ini diadaptasi dari novel laris tahun 1998, "The Surgeon of Crowthorne: A Tale of Murder, Madness and the Love of Words" karya Simon Winchester.

Baca juga: Gandeng CJ ENM, film-film asal Korea Selatan tayang di GoPlay

Baca juga: Ada tiga hal menarik dari film "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi"


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira