Pekanbaru - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengecam pembiaran oleh pemerintah daerah atas maraknya pengemis anak-anak yang berusia sekitar lima tahun di jalanan.
"Di mana mata hati dari para pejabat kita? Khususnya di Jakarta, daerah pemilihan saya, patut kita pertanyakan, adakah Pak Fauzi Bowo masih punya hati untuk tidak membiarkan para balita ikut mengemis hingga larut," ujarnya kepada ANTARA, Rabu.
Bagi anggota Komisi I DPR RI ini, telah terjadi pembiaran yang luar biasa oleh pemerintah DKI Jakarta, juga para pejabat di instansi terkait, karena membiarkan balita itu terlunta-lunta di jalan-jalan.
Dia sempat menangis di dalam mobil, ketika Selasa (7/2) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, di sekitar Jalan Asia-Afrika, di dekat mal-mal mewah dan hotel bertaraf internasional, anak-anak balita mengemis.
Anak-anak itu, menurut dia, terkesan dipaksa oleh orang-orang yang memobilisasi mereka untuk tetap menjalankan tugas mengemis hingga larut malam.
Tetapi yang membuat Fayakhun semakin miris, apakah para pejabat pemerintah daerah tak pernah mau menangani atau mengatasi masalah tersebut.
"Juga tega benar ya para 'operator' dari balita-balita ini. Ada beberapa yang matanya mulai tertutup, kepalanya goyang-goyang karena mengantuk, tetapi tangannya tetap diarahkan ke atas, mengemis uang dari pengendara mobil atau sepeda motor," tuturnya.
Menurut Fayakhun Andriadi, situasi ini juga mempengaruhi citra Jakarta sebagai ibukota negara yang dianggap kurang peduli memberi kehidupan lebih baik kepada warganya.