Pengelola bank sampah mendapat pelatihan marketing secara daring

id Bank sampah,PT CPI

Pengelola bank sampah mendapat pelatihan marketing secara daring

Arsip foto. Tas dari Limbah Plastik Pengrajin menyortir produk tas yang dibuat dari limbah plastik di Dalang Collection di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (6/1). Dalang Collection merupakan industri kreatif skala kecil yang mempekerjakan sekitar 40 warga untuk usaha bank sampah dan kerajinan tangan dengan bahan baku limbah plastik. (ANTARA/FB Anggoro/16).

Pekanbaru (ANTARA) - PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) mengadakan pelatihan marketing secara daringbagi pengelola limbah sampah yang tergabung dalam Bank Sampah Induk Pelangi (BSIP) Siak dan bank sampah unit lainnya di Mandau dan Rumbai guna meningkatkan kemampuan.

Dengan menggandeng Universitas Lancang Kuning, pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Para peserta terlebih dahulu telah mengikuti beberapa pelatihan, di antaranya pembuatan pupuk kompos, pembuatan paving block serta pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

"Dengan penurunan interaksi tatap muka selama pandemi COVID-19, semakin penting bagi usaha kecil menengah seperti bank sampah untuk terhubung dengan pelanggan potensial, melalui media digital akan efektif dan sangat membantu usaha ini untuk bertahan dalam masa pandemi," kata General Manager Corporate Affairs Asset Sukamto Tamrindi Pekanbaru, Kamis

Sukamto mengatakan, pelatihan marketing daring yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelola bank sampah agar dapat mempromosikan produk-produk bank sampah secara daring ke dunia maya.

"Melalui Kegiatan pelatihan yang kami hadirkan Bersama Universitas Lancang Kuning, kita harapkan dapat mendorong daya kreatifitas dan inovasi para peserta untuk terus meningkatkan produktifitasnya," katanya.

Selain praktik membuat kemasan yang baik, mereka juga diajarkan untuk melakukan promosi tepat sasaran melalui media online seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dll.

Sementara itu Fauzan, salah satu peserta pelatihan yang juga ketua BSIP mengatakan, pihaknya sangat senang dengan pelatihan yang mereka dapatkan. Menurutnya, hal ini memang sangat dibutuhkan di tengah kondisi pandemi.

"Kami sangat terbantu adanya pelatihan marketing daring yang diberikan. Mempromosikan produk bank sampah di masa pandemi adalah cara terbaik yang dapat dilakukan," kata Fauzan.

Program pengelolaan bank sampah merupakan salah satu program investasi sosial PT CPI di bidang lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Program Bank Sampah sendiri telah berjalan sejak tahun 2015, yang dimulai dengan proyek pilot di Kelurahan Pematang Pudu, Mandau, Bengkalis, yang dikelola melalui kelompok usaha berbasis lingkungan Bank Sampah Pematang Pudu Bersih.

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar berpartisipasi dalam pengelolaan limbah rumah tangga dan penanganan masalah sampah di wilayah Pematang Pudu. Program investasi sosial PT CPI lainnya di bidang lingkungan antara lain konservasi mangrove bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN); konservasi gajah bersama Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI); Program Desa Peduli Api di Siak dan Rokan Hilir bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).