Jakarta (ANTARA) - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) memastikan pemerintah akan mempercepat realisasi anggaran kesehatan mulai Oktober 2020 khususnya terkait insentif bagi tenaga kesehatan.
"Kementerian Kesehatan akan mengucurkan anggaran kesehatan lebih cepat di bulan Oktober dan Desember dalam jumlah besar," kata Sekretaris Eksekutif I Komite PC-PEN Raden Pardede dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Cukupi kebutuhan air mineral agar tetap bugar di masa cuaca ekstrem
Menurut dia, hingga 16 September 2020, realisasi anggaran kesehatan dalam PC-PEN baru mencapai Rp18,45 triliun atau 21,1 persen dari pagu Rp87,55 triliun, sejak program ini digulirkan Juni 2020.
Dia menjelaskan belum signifikannya realisasi itu karena pembayaran khususnya insentif kesehatan bagi tenaga medis dilakukan sekali dalam tiga bulan.
"Ke depan, ini diusahakan menjadi sekali sebulan, jadi akan cukup lancar, nanti tingkat penyerapan anggaran kesehatan itu meningkat signifikan," imbuhnya.
Hingga akhir 2020, ia menjelaskan pagu anggaran kesehatan dalam PC-PEN sebesar Rp87,55 triliun diperkirakan realisasinya mencapai 96 persen atau sekitar Rp84 triliun, karena belum ada pembayaran vaksin dalam jumlah besar.
Nantinya, sisa anggaran itu sebesar Rp3,53 triliun akan dialihkan atau direalokasi untuk program lain salah satunya perlindungan sosial.
Dengan adanya realokasi anggaran dalam PC-PEN itu, pemerintah optimistis seluruh pagu anggaran PC-PEN mencapai Rp695,2 triliun terserap 100 persen hingga akhir tahun ini.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengantisipasi delapan daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah agar tidak terjadi peningkatan kasus melalui pelacakan (tracking), penelusuran (tracing) dan pengujian (testing) serta pengadaan tempat perawatan pasien COVID-19.
"Memang ada beberapa daerah yang mengalami tekanan besar tingkat infeksi tinggi, ini akan prioritas di samping tambahan dana untuk mitigasi kemungkinan problem saat pilkada," katanya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin katakan pandemi COVID-19 tunjukkan manajemen kesehatan masih lemah
Baca juga: Rokan Hilir bentuk Satgas pemburu pelanggar protokol kesehatan
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB