Jakarta (ANTARA) - Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan di masa perubahan cuaca tak menentu saat ini, walaupun sebenarnya Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan baru dimulai pada Oktober mendatang.
Salah satu caranya, mencukupi kebutuhan air putih harian Anda. Dokter dari RSUD Koja, Tanjung Priok, Siti Rosidah, MD mengingatkan, baik itu di musim hujan maupun panas jagalah kondisi tubuh agar jangan sampai mengalami dehidrasi.
Baca juga: Perwira Polda Riau bagikan botol air mineral kepada JCH di tanah suci
"Intinya jangan sampai dehidrasi karena kalau sudah dehidrasi bisa timbul demam dan tubuh bisa lemas. Apalagi di masa pandemi COVID-19 dengan cuaca tidak menentu," ujar dia kepada ANTARA, Rabu.
Dehidrasi terjadi saat tubuh menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada cairan yang masuk. Tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya. Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang, Anda akan mengalami dehidrasi.
Rasa haus tidak selalu menjadi indikator awal saat tubuh kekurangan cairan. Banyak orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, tidak merasa haus sampai mereka mengalami dehidrasi. Itulah alasan penting untuk menambah asupan air saat cuaca panas atau saat Anda sedang sakit.
Tanda dan gejala dehidrasi juga mungkin berbeda menurut usia. Pada bayi atau anak kecil gejalanya seperti mulut dan lidah kering tidak ada air mata saat menangis, mata dan pipi cekung dan lesu.
Sementara pada orang dewasa, tanda dehidrasi antara lain haus yang ekstrem, jarang buang air kecil, urin berwarna gelap, lelah, pusing dan bingung.
Di sisi lain, gejala lain dehidrasi yakni tubuh menggigil, menurut dokter spesialis kedokteran olahraga di Bluetail Medical Group, Naples, Florida, Amerika Serikat, Luga Podesta.
"Kondisi ini terjadi karena tubuh mulai membatasi aliran darah dalam kulit," tutur Podesta seperti dilansir Health.
Air menahan panas, jadi jika Anda terhidrasi, Anda tak akan mudah kedinginan, bahkan saat Anda tidak berada di lingkungan yang dingin.
Jadi, agar tubuh tak mengalami dehidrasi, Rosidah menyarankan asupan air putih delapan gelas per hari. Namun, jumlah asupannya bisa lebih dari itu jika Anda melakukan aktivitas fisik yang lebih banyak.
Selain asupan air putih, menjaga kesehatan tubuh juga menyangkut terpenuhinya kebutuhan tidur per malam. Rosidah menganjurkan Anda tidur sekitar 6-8 jam (per malam).
"Tidak baik lembur atau tidak tidur malam karena proses detoksifikasi tubuh terjadi pada malam hari oleh organ hati. Jadi jika seseorang sering bergadang bisa bermasalah dengan proses di heparnya (hati)," kata dia.
Selain itu, lakukan aktivitas fisik seperti olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, lalu lakukanlah pekerjaan yang bisa menambah semangat, pengelolaan stres, suasana hati harus baik, bahagia dan mencukupi asupan makanan sehat.
"Batasi jam kerja, jangan over dan melakukan protokol kesehatan melalui 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, serta stay at home," demikian pesan Rosidah.
Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Berita Lainnya
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB