Jakarta (ANTARA) - Bank BTPN Tbk menjaga agar penurunan laba bersih perseroan tidak terlalu dalam setelah kinerja bisnis bank terdampak pandemi pada semester I 2020.
"Kami bersyukur karena Bank BTPN dapat bertahan menghadapi tantangan di masa sulit ini dengan menjaga kualitas portfolio kredit sehingga dampak dari pandemi ini dapat diminimalisasi," kata Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana saat paparan publik secara virtual di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Bantu Masyarakat, BTPN-WOW Miliki Ratusan Agen Laku Pandai Riau
Bank BTPN mencatat laba bersih setelah pajak turun 10 persen dari tahun ke tahun menjadi Rp1,12 triliun sepanjang Januari hingga Juni 2020. Penurunan laba bersih tersebut terutama didorong oleh kenaikan biaya kredit sebesar 63 persen.
Perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada periode Januari-Juni 2020, di tengah badai pandemi COVID-19. Angka tersebut jauh lebih baik daripada pertumbuhan kredit di industri perbankan yang sebesar 1,49 persen secara tahun ke tahun pada akhir Juni 2020.
Bank BTPN menyalurkan pinjaman senilai Rp150,5 triliun sampai dengan akhir Juni 2020, naik dari Rp143,4 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit Bank BTPN utamanya ditopang oleh segmen korporasi, yang menyediakan pembiayaan jangka panjang untuk proyek-proyek seperti ketahanan energi, ketahanan pangan, serta infrastruktur. Segmen korporasi juga telah menjadi bagian dari komitmen Bank BTPN dalam upayanya membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan.
Bank BTPN juga membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 4 persen dari Rp97,9 triliun menjadi Rp101,4 triliun pada 30 Juni 2020. Menurut Ongki, pertumbuhan DPK menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Bank BTPN di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang menekan suku bunga deposito perbankan secara umum.
Dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09 persen, struktur modal Bank BTPN tetap solid. Angka tersebut juga di atas rata-rata rasio kecukupan modal industri perbankan sebesar 22,05 persen di periode yang sama.
Bank BTPN juga telah membantu nasabah bertahan di tengah pandemi dengan merestrukturisasi kredit senilai Rp10,2 triliun, atau 6,7 persen dari total portfolio, sampai dengan akhir Juni 2020.
Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross sedikit naik menjadi 1,12 persen pada akhir Juni 2020, dari 0,81 persen di periode yang sama tahun lalu. Meski mengalami kenaikan, rasio ini masih di bawah rata-rata industri sebesar 3,11 persen di periode yang sama.
Kondisi likuiditas bank yang tercermin pada indikator likuiditas (liquidity coverage ratio/ LCR) dan net stable funding ratio (NSFR) juga berada jauh di atas ketentuan regulator (100 persen), yaitu LCR tercatat 221,96 persen dan NSFR sebesar 116,56 persen pada akhir Juni 2020.
Bank BTPN juga terus mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Bank BTPN mencatat ada 2,7 juta nasabah Jenius pada akhir Juni 2020, tumbuh 65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kondisi pandemi COVID-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat mendukung kehidupan kita sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya," ujar Ongki.
Baca juga: Laba BTPN Rp 954 Miliar
Baca juga: BTPN Buka Cabang Jalan Riau
Pewarta: Citro Atmoko
Berita Lainnya
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB