Jakarta (ANTARA) - Pemakaian masker dalam durasi lama tak terhindarkan di masa adaptasi kebiasaan baru, terutama untuk orang-orang yang harus beraktivitas di luar rumah.
Meski masker jadi pelindung dari infeksi virus corona, pemakaian terlalu lama dapat menimbulkan masalah pada kulit wajah.
Baca juga: Amankah menggunakan masker buatan sendiri? Begini penjelasannya
Dokter spesialis kulit dan kelamin Vitresa Zamri membeberkan masalah kulit yang dapat terjadi gara-gara memakai masker berikut dengan solusinya.
Pemilik kulit berminyak yang mudah berjerawat punya kecenderungan untuk berjerawat akibat pemakaian masker dalam waktu lama.
"Memakai masker membuat panas, lembap dan keringat serta kotoran terkumpul di area masker, ini menjadi tempat munculnya kuman dan jerawat untuk mudah muncul," kata Vitresa dalam seminar Edukasi "Adaptasi Kebiasaan Baru: Cara Baru Gaya Hidup, Cara Baru Saling Jaga", Rabu.
Biasanya, jerawat muncul di bagian bawah wajah, terutama pada daerah rahang yang tertutup oleh masker.
Sementara itu, pemilik kulit kering yang mudah iritasi bisa merasakan dampak yang berbeda. Memakai masker terlalu lama dapat membuat kulit semakin kering dan mudah iritasi.
"Apalagi di tepian masker," katanya.
Solusinya, cuci wajah secara teratur dengan sabun yang sesuai dengan tipe kulit wajah. Bagi pemilik wajah berjerawat, setelah melepas masker segera bersihkan kulit dengan toner untuk mengangkat sisa kotoran.
"Double cleansing kalau perlu," kata dia.
Perhatikan kulit wajah. Bila sudah mulai muncul jerawat, segera totolkan obat jerawat di tempat tersebut.
Namun bila jerawat sudah terlampau banyak dan menimbulkan infeksi, dia menyarankan untuk berobat ke dokter demi mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, pemilik kulit kering dianjurkan untuk mencuci wajah dengan sabun khusus kulit sensitif. Jangan lupa untuk selalu memakai pelembap kulit yang sesuai dengan jenis kulit.
"Harus ada pelembap buat wajah dan tangan di tas kosmetik yang kita bawa, ini kecil tapi penting," katanya.
Perawatan ekstra juga berlaku untuk tangan karena saat ini orang dianjurkan untuk sering mencuci tangan demi menjaga kebersihan.
"Memakai sabun dengan detergen dan antiseptik dengan basa tinggi lama-lama mengikis lapisan barrier, kulit jadi kering, retak dan pecah," katanya.
Ini menimbulkan rasa tak nyaman, perih bahkan luka. Kendati demikian, cuci tangan secara rutin memang dianjurkan. Oleh karena itu, dia menganjurkan untuk rajin menggunakan pelembap pada tangan sehingga kulit tidak kering.
Baca juga: Stok masker N95 di Riau untuk COVID-19 dan karhutla menipis
Baca juga: Jepang ciptakan masker cerdas terkoneksi internet
Pewarta : Nanien Yuniar
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB