Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah ProvinsiRiau membeli alat untuk meningkatkan kapasitas laboratorium biomulekuler di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru agar bisa mendukung strategi tes usap (swab) massal, sebagai antisipasi gelombang kedua COVID-19.
Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat, mengatakan alat baru tersebut bernama bio safety cabinet yang saat ini masih ada satu di lab biomolekuler RSUD Arifin Achmad.
Direncanakan alat tersebut akan tiba pada minggu depan, sehingga kapasitas pengujian spesimen menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) akan meningkat dari 450 sampel menjadi 900 sampel per hari.
“Kalau dengan salah satu alat yang akan datang itu, kapasitas lab bisa 800 sampai 900 sampel per hari. Ini bisa sangat memungkinan tracing yang kuat, survailans yang kuat, dan Riau bisa meningkatkan pencarian kasus positif baru di masyarakat,” kata Indra Yovi.
Saat ini seluruh kabupaten dan kota di Riau sedang menggencarkan uji usap (swab) massal sehingga jumlah spesimen swab yang masuk meningkat dalam dua hari mencapai sekitar 1.200 spesimen. Hal ini membuat alat yang ada di lab biomolekuler RSUD Arifin Achmad bekerja ekstra keras.
Sampai hari ini, lanjutnya, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 8.352 spesimen.
“Idealnya alat itu harus dua supaya bisa bergantian dan kapasitasnya jadi lebih besar,” katanya.
Ia mengatakan selain membeli alat tersebut, lanjutnya, Pemprov Riau melalui RSUD Arifin Achmad juga berencana meningkatkan kapasitas lab biomolekuler dengan membeli alat automatisasi.
“Alat automatisasi untuk ekstraksi sehingga bisa naik jadi 1.000 per hari proses sampling lab biomolekuler. Kita harapkan kalau itu terjadi, kita bisa sampling banyak orang, di pasar, di masyarakat, sehingga kita bisa cepat tahu, isolasi dan cepat disembuhkan,” katanya.
Riau kini memasuki gelombang kedua COVID-19 dengan total kasus positif sebanyak 223. Rinciannya 92 pasien dirawat, 121 orang sudah sembuh dan dipulangkan, serta 10 orang telah meninggal dunia.
Baca juga: Uji usap di pasar tradisional Pekanbaru, banyak pedagang pilih tutup lapak
Indra Yovi mengatakan terdapat tiga penambahan kasus positif, dua diantaranya warga Kota Pekanbaru dari klaster BRI dan satu dari Kota Dumai. Pasien baru tersebut masing-masing berinisial AS, NK dan M.
Pasien AS (52) merupakan hasil tracing dan kontak erat pasien positif kasus ke-138, yakni suami Nyonya H (54) yang termasuk dalam klaster BRI.
Pasien NK adalah anak-anak usia 10 tahun. “Pasien positif baru,, anak laki-laki usia 10 tahun, NK, warga Pekanbaru. Merupakan kontak erat, anak dari pasien ke-140 Nyonya NI yang termasuk dalam klaster BRI,” katanya.
Sedangkan, satu pasien baru di Kota Dumai yang berinisial M, adalah hasil tracing dari tes usap massal di pasar-pasar tradisional di kota pelabuhan tersebut.
Baca juga: Gugus tugas Pekanbaru imbau warga sekitar BRI ikut tes usap, tak perlu takut
Baca juga: BUMN dan Gugus Tugas perbanyak tes usap gratisan
Berita Lainnya
Kapasitas lab biomolekuler COVID-19 Riau naik 1.500 sampel per hari, begini penjelasannya
31 August 2020 13:23 WIB
Lab biomolekuler Riau telah periksa 10.000 spesimen COVID-19, begini penjelasannya
01 July 2020 9:23 WIB
Lab Biomolekuler Riau terima ribuan spesimen tes COVID-19, begini prosesnya
09 May 2020 14:37 WIB
Lab biomolekuler Riau dapat pinjaman alat dari BBPOM, begini penjelasannya
28 April 2020 10:35 WIB
Lab biomolekuler Riau uji ratusan swab pasien COVID-19, begini penjelasannya
27 April 2020 10:57 WIB
Lab Biomolekuler Riau akhirnya beroperasi, uji swab Corona pagi sampai malam
21 April 2020 12:42 WIB
Bank Dunia sebut Asia Timur-Pasifik tumbuh lebih lambat dari sebelum COVID
08 October 2024 10:48 WIB
Sekitar 40 persen orang tua sadar kalau aktivitas anak turun pasca-COVID-19
27 August 2024 12:07 WIB