Jakarta (ANTARA) - Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian TNI (PMPP) Mayjen TNI Victor H Simatupang mengatakan, jenazah prajurit TNI Serma Rama Wahyudi yang menjadi korban penembakan karena serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika, akan segera dipulangkan ke Tanah Air.
"Kondisi jenazah Serma Rama Wahyudi sampai tadi malam dilaporkan kepada saya bahwa masih dalam proses pemeriksaan bebas COVID-19 dari negara Kongo. Kalau pemeriksaan COVID-19 hari ini selesai akan diterbangkan ke Uganda untuk dilaksanakan otopsi. Nah ini memakan waktu lebih kurang empat hari," kata Victor saat jumpa pers di Balai Wartawan, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Baca juga: Video call terakhir Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI gugur di Kongo
Sehingga diharapkan pada 30 Juli 2020 sudah selesai otopsinya dan semua clearence baik sertifikatnya maupun pengurusan administrasinya.
"Jadi, pada 1 Juli bisa terbangkan menggunakan pesawat komersil dan kemungkinan sampai di Jakarta pada 2 Juli 2020. Kemudian, akan disemayamkan di Kargo yang ada di Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Dari Bandara Soekarno-Hatta, akan diterbangkan ke kediamannya di Pekanbaru, Riau untuk dimakamkan sesuai permintaan keluarga.
Di tempat yang sama, Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menyesalkan terjadinya insiden penembakan yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur saat melaksanakan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB.
"Tentu kita menyesal karena ada korban, karena prajurit-prajurit kita adalah prajurit yang terlatih. Tapi memang mungkin kalau dilihat dari foto-foto medannya, memang sulit mencari medan yang terlindung. Di lokasi itu dipepet oleh dinding tebing, jalannya bertanah," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea, mengatakan Serma Rama Wahyudi gugur karena serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.
"Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6) pukul 17.30 waktu setempat," kata Sibuea dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.
"Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Sibuea.
Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma Monusco.
Baca juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sampaikan duka cita gugurnya prajurit TNI di Kongo
Baca juga: Prajurit TNI meninggal di Kongo akan dimakamkan di Pekanbaru
Pewarta: Syaiful Hakim
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB