Gado-gado, makanan khas Indonesia yang terpengaruh budaya Portugis

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, gado-gado

Gado-gado, makanan khas Indonesia yang terpengaruh budaya Portugis

Gado-gado (Antaranews/Wikimedia)

Jakarta (ANTARA) - Gado-gado, salad khas Indonesia, yang terdiri sayur-sayuran rebus yang dicampur sambal kacang, ternyata dipengaruhi budaya Portugis.

Makanan yang dinikmati dengan nasi atau lontong itu juga bisa disantap bila Anda berkunjung ke Kampung Tugu, Cilincing, Jakarta Utara yang jadi pemukiman keturunan Portugis.

Baca juga: Resep salad quinoa bantu turunkan berat badan di tengah pandemi COVID-19

"Portugis banyak mempengaruhi budaya kita, kayak bolu, pintu, sepatu, jendela, campur aduk juga gado-gado," kata Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta, dalam tur virtual keliling Jakarta, Senin (22/6) malam.

Menurut Ira, kata "gado-gado" berasal dari bahasa Portugis artinya campur-campur. Awalnya, istilah itu dipakai untuk menyebut pakan hewan yang terdiri dari campuran sisa-sisa makanan.

"Kuliner Indonesia yang pakai saos kacang itu dibawa dari Portugis," ujar dia.

Gado-gado dari Kampung Tugu punya ciri khas bumbu kacang yang disiram ke atas sayuran.

Salah satu makanan nasional Indonesia itu mahsyur di banyak kalangan. Menurut Aslida Rahardjo, penulis buku "Resep Masakan Indonesia di 5 Benua", gado-gado adalah salah satu masakan favorit rekan-rekannya yang merupakan warga negara asing.

Pesepakbola legendaris asal Nigeria, Augustine Azuka Okocha, juga jatuh cinta pada rasa gado-gado ketika mencicipinya tahun lalu di Jakarta.

Gado-gado dapat dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah. Para koki juga menginterpretasikan dengan gayanya sendiri, termasuk pemenang Masterchef Australia 2017 Diana Chan.

Baca juga: Resep "smoothie" alpukat dan pisang padat nutrisi dalam 10 menit

Baca juga: Ini ciri telur yang sehat dikonsumsi


Pewarta : Nanien Yuniar