Siak (ANTARA) - Pembangunan jalan poros yang menghubungkan Kampung Buana Bakti - Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau tetap dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19 karena dinilai sangat dibutuhkan demi mendongkrak perekonomian masyarakat dua daerah itu.
Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar mengatakan, jalan poros yang diberi nama Cut Nyak Din itu dibangun sepanjang 800 meter dengan lebar 6 meter. Pembangunan tetap dilanjutkan di tengah wabah Corona lantaran jalan poros ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat di dua daerah tadi.
"Dulu jalan ini berlumpur. Sangat sulit masyarakat membawa dan menjual hasil panen Kelapa Sawit mereka. Lagipula anggarannya tak kena rasionalisasi, duit yang digunakan untuk pembangunan jalan ini bersumber dari dana instensif daerah (DID) sebesar Rp2,3 miliar," kata Irving, Kamis.
Irving mengatakanprogres jalan itu sampai saat ini sudah mencapai sekitar 20 hingga 30 persen. Jika tidak ada aral melintang, pada akhir November nanti, pembangunannya ditargetkan rampung.
Menurutnya masih ada sekitar dua Kilometer lagi sambungan jalan ini yang belum dibangun. Tapi yang paling parah memang jalan yang tengah dibangun ini yang rencananya diprogramkan lagi, tergantung kondisi keuangan daerah.
Alumnus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini menambahkan, pembangunan jalan poros merupakan salah satu visi-misi Pemkab Siak. Hal itu dilakukan demi meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
"Maka itu pembangunannya dilanjutkan. Sebab kita paham, selain mempermudah membawa hasil pertanian sawit, jalan ini juga salah satu jalur penyaluran logistik masyarakat di dua kampung tadi," ujar dia.
Penghulu Kampung (Kades) Buana Bakti, Rio Saputra mengaku bersyukur tetap dilanjutkannya pembangunan jalan tersebut. Sebab, menurutnya, dengan dibangunnya jalan itu dapat mempermudah transportasi hasil panen kelapa sawit masyarakat di daerahnya.
"Dulu susah kali mengeluarkan hasil panen ke jalan utama kampung. Sebab truk tak bisa masuk. Harus dilansir pakai sepeda motor. Akhirnya hasil panen di kampung ini selalu terhambat kalau mau dijual," sebut dia.
Baca juga: Sambil terisak, Bupati Siak minta warga Salat Id di rumah saja
Baca juga: Tambah satu lagi, santri di Siak positif COVID-19