Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Manajer Perencanaan Pembangunan Pembangkit Sumatra I, Awaluddin, menyatakan, konsumsi batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Tenayan Raya, Provinsi Riau, kini mencapai 70.000 ton per bulan.
"Kebutuhan batu bara ini sudah diperhitungkan sejak jauh hari dan kami juga optimis akan terus terealisasi setiap bulannya, sehingga tidak ada hambatan dalam pengoperasiannya mendatang," katanya di Pekanbaru, Senin (24/10).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini, menurutnya, berkapasitas 2x100 Mega Watt yang ditargetkan terealisasi 2013 mendatang.
Dijelaskan, dalam pengangkutan batu bara, pihaknya lebih memilih transportasi laut.
"Dengan demikian, di sekitar kompleks PLTU juga akan dibangun dermaga khusus untuk persinggahan kapal-kapal pengangkut bahan bakar itu," ujarnya.
Sesuai rencana, demikian Awaluddin, batu bara akan didatangkan dari Kalimantan dan Ombilin.
"Agar tidak ada masalah dalam hal bahan bakar, kami juga akan menyiapkan gudang penyimbanan batu bara di komplek PLTU," jelasnya.
Selain PLTU Tenayan Raya yang berkapasitas 2x100 Mega Watt (MW), menurutnya, di Provinsi Riau nantinya juga akan ada PLTU Tembilahan, berkapasitas 30 MW.
"Konsumsi batu bara untuk PLTU ini diperkirakan mencapai delapan ribu ton per bulan. Angkutan batubara di Tembilahan nantinya juga akan menggunakan jalur dan transportasi laut," kata dia.
Awaluddin juga menjelaskan, untuk saat ini realisasi konsumsi batu bara secara nasional sebagai bahan bakar pembangkit listrik hingga kuartal III/2011 PT PLN (Persero) mencapai 29 juta ton setiap bulannya.
"Diprediksi juga, pada semester II ini diperkirakan konsumsi batu bara akan semakin meningkat seiring dengan PLTU dalam program 10.000 MW tahap I sudah banyak yang beroperasi penuh," ujarnya.
Beberapa PLTU yang masuk program 10.000 MW seperti Indramayu 3x330 MW, Rembang 2x315 MW, Lontar 3x315 MW dan Suralaya-8 1x625 MW serta Tanjungjati-3 1x660 MW, mulai beroperasi di pertengahan tahun ini hingga akhir semester II.
Sementara untuk PLTU di Riau khususnya Pekanbaru dan Kota Dumai berkapasitas 2x100 MW, ditargetkan baru akan beroperasi pada tahun 2013 mendatang.