Tunawisma di Pekanbaru positif COVID-19, kok bisa?

id tunawisma covid,covid riau,rsud arifin achmad pekanbaru,virus corona,covid 19,Berita riau antara,Berita riau terbaru

Tunawisma di Pekanbaru positif COVID-19, kok bisa?

Iustrasi - Petugas medis memeriksa tuna wisma di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2020). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang tunawasima di Kota Pekanbaru dinyatakan positif COVID-19 namun hingga kini belum dipastikan dari mana asal penularannya, dan kini mendapatkan perawatan khusus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad milik Pemprov Riau.

“Pasien ini tak ada tempat tinggal, tunawisma,” kata Juru Bicara COVID-19 Riau dr. Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.

Tunawisma tersebut berinisial S dan menjadi pasien ke-63 yang positif COVID-19 di Riau.

Pasien berusia 60 tahun tersebut adalah warga Kota Pekanbaru, dan kondisi kesehatannya sangat buruk. Ia awalnya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di daerah Panam, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Saat ditemukan tidak sadar di salah satu jalan di daerah Panam. Diantar polisi ke Rumah Sakit Aulia.

Setelah empat hari dirawat, karena dokter lihat data rontsen dan lab lainnya maka dia jadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan-Red). "Hari ini hasilnya dia positif COVID-19,” ujarnya.

Indra Yovi mengatakan hingga kini belum diketahui riwayat penularan pasien karena tunawismatersebut tidak memiliki riwayat perjalanan, dan tidak memiliki kontak erat dengan kasus positif COVID-19 lainnya.

Ia mengatakan pasien tersebut kini dipindahkan dari rumah sakit awalnya dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad karena kondisi kesehatannya buruk. “Pemindahan Tuan S dipindahkan karena membutuhkan perawatan di ruang ICU karena buruk kondisinya,” ujar Indra Yovi.

Menurut dia, tunawisma tersebut selain terinfeksi virus SARS-CoV-2 juga menderita gangguan ginjal akut. “Dia memerlukan cuci darah,” katanya.

Ia mengatakan meski tunawisma, penanganan pasien tersebut dilakukan sebaik-baiknya dengan membentuk tim untuk menangani penyakit ginjal dan COVID-19.

“Kita bersama-sama ada tim tangani pasien ini, semoga bisa bertahan dan sembuh. Ginjalnya kita perbaiki, COVID-19 kita obati,” demikian Indra Yovi.

Baca juga: Riau miliki 10 klaster penularan COVID-19, begini penjelasannya

Baca juga: Turnamen Esports IGC 2020 digelar di tengah wabah Corona, begini cara mainnya

Baca juga: SKK Migas - PT CPI salurkan bantuan medis COVID-19 ke tujuh kabupaten Riau