Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi Universitas Gadjah Mada R. Dwi Budiningsari mengatakan menjalankan ibadah puasa mampu meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh di tengah pandemi COVID-19.
"Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi COVID-19," kata Dwi melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat.
Baca juga: Ini lima cara atur keuangan saat puasa di tengah COVID-19
Menurut dia, berpuasa yang benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak. Dengan berpuasa selama 30 hari bisa merangsang produksi sel-sel darah putih baru.
Hal itu yang kemudian menurut Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini mampu mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
Kondisi dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi, menurut dia, akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.
Dia menjelaskan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi.
Orang yang mengalami kekurangan gizi, kata dia, akan sangat rentan terhadap infeksi COVID-19.
Sementara orang yang bergizi baik, dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, menurut dia, berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus corona jenis baru itu.
Secara umum, kata Dwi, terdapat tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh. Kedua, fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh. Ketiga, fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir yang akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.
Tak hanya meningkatkan imunitas, berpuasa, kata dia, juga dapat membantu detoksifikasi atau mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan dalam tubuh. Misalnya zat-zat adiktif aditif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan.
Lebih dari itu, menurut dia, puasa juga dapat mengurangi massa lemak tubuh berlebih yang dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Pasalnya, lemak yang berlebih akan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh sehingga memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.
"Kalau yang kelebihan lemak bisa menurunkan berat badan maka bisa memperbaiki imunitasnya," kata Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) DIY ini.
Baca juga: Warga Aceh padati masjid untuk tarawih di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Polres Inhil lakukan rekayasa lalu lintas jelang buka puasa
Pewarta : Luqman Hakim
Berita Lainnya
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB