Jakarta (ANTARA) - Polisi terpaksa menembak mati seorang pelaku perampok minimarket di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, karena menodongkan pisau saat akan ditangkap, Kamis dini hari.
"Peristiwa ini terjadi pukul 03.00 WIB di minimarket Alfamart Jalan Al Wusto RT09 RW07 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Agus Sumarno di Jakarta.
Baca juga: Polisi tembak tiga bandit sekap korban di Pekanbaru
Perampok yang tewas bernama Yusuf Sudirman (14) warga Kelurahan Marga Sekampung, Lampung Timur.
Agus mengatakan peristiwa berawal saat petugas patroli curiga dengan keberadaan mobil Avanza hitam yang terparkir di depan Alfamart, sebab keadaan toko telah tutup.
Polisi pun berinisiatif meninjau toko, namun tiba-tiba pengendara Avanza hitam langsung menancap gas hingga nyaris menabrak petugas.
"Mobil tersebut di kendarai pelaku atas nama Andi yang sekarang berstatus sebagai buron," katanya.
Pelaku Andi meninggalkan tiga rekannya yang masih beraksi menggasak sejumlah barang dagangan di dalam toko.
"Mereka masuk ke dalam toko menggunakan gunting kapal dan merusak engsel pintu toko," katanya.
Saat polisi mengecek ke dalam toko, kata Agus, tiba-tiba muncul Yusuf dengan mengacungkan pisau bergagang kayu ke arah petugas.
Polisi sempat memberi tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali agar Yusuf menyerahkan diri, namun tidak digubris.
"Ini adalah protokol keselamatan anggota saya, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur. Peluru kena di ketiak pelaku," katanya.
Sementara dua rekan Yusuf masih berada di dalam toko yakni Ali Akbar (32) bersama Ali Rudini (45).
"Mereka menyerah dan berhasil kita tangkap, sedangkan Yusuf kita larikan ke rumah sakit, tapi sudah tewas," katanya.
Akibat kejadian itu, pihak Alfamart dilaporkan mengalami kerugian hingga Rp150 juta akibat brankas berisi uang Rp40 juta berikut sejumlah barang dagangan dibawa kabur Andi dengan mobil Avanza hitam.
Baca juga: Satu orang tertembak pada aksi perampokan toko emas di Pasar Pecah Kulit
Baca juga: Perampok asal Sumsel beraksi tiga kali di Riau dan gasak Rp260 juta
Pewarta: Andi Firdaus