COVID-19 di Jerman: 99.225 kasus terkonfirmasi positif, 1.607 kematian

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

COVID-19 di Jerman: 99.225 kasus terkonfirmasi positif, 1.607 kematian

Buruh pabrik tekstil Zender Germany GmbH, yang biasanya pemasok otomotif, membuat masker pelindung ditengah pandemi virus COVID-19 di Osnabrueck, Jerman, Senin (6/4/2020). (Friso Gentsch/Pool via REUTERS/wsj/djo)

Berlin (ANTARA) - Jerman mengonfirmasi peningkatan infeksi virus corona hingga 3.834 dalam 24 jam terakhir, menjadi 99.225 kasus pada Selasa.

Kenaikan itu mengakhiri penurunan selama empat hari berturut-turut, demikian data Robert Koch Institute untuk penyakit menular.

Baca juga: Erick Thohir berharap BUMN bisa bantu produksi ventilator

Sementara itu, jumlah kematian juga mengalami kenaikan sebanyak 173 menjadi 1.607.

Jumlah kasus baru pada Selasa lebih tinggi dibanding 3.677 kasus yang dilaporkan pada Senin. Sedangkan jumlah kematian naik hingga 92 pada Senin.

Meskipun terjadi peningkatan kasus infeksi dan kematian akibat corona di Jerman, otoritas di negara yang melahirkan novelis Gunter Grass itu berencana mengakhiri karantina wilayah pada 19 April mendatang.

Saat ini Kementerian Dalam Negeri sedang menyusun rencana aksi yang akan diterapkan untuk membatasi penularan virus corona setelah karantina wilayah dicabut. Di antara rencana aksi yang sedang disusun itu adalah penggunaan masker bagi siapa pun yang sedang berada di tempat umum, pembatasan pertemuan pubik dan mekanisme pelacakan individu yang dianggap berpotensi menularkan atau tertular corona.

Otoritas di Jerman juga berencana membuka kembali sekolah untuk melakukan proses pembelajaran secara normal. Tanda-tanda kembalinya aktivitas publik yang normal juga mulai terlihat pada komunitas klub sepak bola yang sudah kembali melakukan latihan meskipun corona masih mengancam di mana-mana.

Baca juga: AS laporkan 8.910 kematian akibat wabah virus corona

Baca juga: Jepang akan umumkan keadaan darurat wabah virus corona/COVID-19


Sumber: Reuters

Pewarta : Asri Mayang Sari