Jakarta (ANTARA) - Gugas Tugas Penanganan COVID-19 mengimbau agar masyarakat menghilangkan stigma pada terduga penderita COVID-19.
"Sekarang yang terjadi di masyarakat, semua menyampaikan tentang nama siapa yang terkena atau terinfeksi apalagi itu pejabat publik dan pandangannya seperti ada stigma," kata Prof Wiku Adisasmito dari Tim Pakar Gugas Penanganan COVID-19 dalam konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dukung KPK awasi ketat dana bantuan tangani COVID-19
Ia mengatakan penyakit COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, dan tidak ada hubungannya dengan "perilaku yang negatif".
Semua pihak seharusnya berempati terhadap yang sakit dan mendukung agar yang sakit segera pulih, dan bukan memberikan label negatif kepada penderita COVID-19.
"Saudara-saudara kita sekalian yang terkena itu (COVID-19) justru yang harus dibantu. Dan yang terkena juga harus tahu diri bahwa mereka bukan korban dari kegiatan yang negatif, bisa saja mereka terkena tapi mereka harus siap kalau mereka memiliki aktivitas yang harus berinteraksi," ujarnya.
Gejala infeksi COVID-19, yakni demam dengan suhu tubuh mulai 38 derajat celsius, batuk, sesak nafas dan pneumonia.
Jika mengalami gejala tersebut, maka segera mengkarantina diri dan menghubungi atau mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan COVID-19.
Wiku menuturkan masyarakat umum harus memahami dengan saksama bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui kontak antar manusia dan mengenali gejala COVID-19. Dengan demikian dapat bertindak tepat melakukan pencegahan sebagai perlawanan terhadap COVID-19.
Untuk mencegah penyebaran virus corona ini, maka harus mengurangi kontak. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari kerumunan banyak orang dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan terutama cuci tangan.
Baca juga: Belum liburkan sekolah, DPRD Riau minta Pemkab Inhu ikuti instruksi Gubernur
Baca juga: Antisipasi wabah COVID-19, DPRD Riau minta pemprov jamin ketersediaan pasokan pangan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB