Membangun SDM berkarakter dengan camping bersama SKK Migas

id Skk migas,camping Migas Center, camping SKK Migas

Membangun SDM berkarakter dengan camping bersama SKK Migas

Peserta camping migas center bersama SKK Migas Sumbagut di Kabupaten Kampar pada 13-15 Maret 2020. (ANTARA/Vera Lusiana)

 Pekanbaru (ANTARA) - Dinginnya Air Terjun Batu Dinding yang berada di kawasan Hutan Larangan Adat Kenegerian Tanjung Belit, Kabupaten Kampar, mampu merelaksasi keletihan sejumlah mahasiswa yang ikut camping bersama Migas Center se- Sumbagutpada 13-15 Maret 2020.

Keceriaan juga tergambar di wajah puluhan peserta. Itu terlihat saat mereka berlomba pukul bantal di atas permukaan air terjun ataupun tatkala mereka saling memapah bergandengantangan menyusuri anak tangga menuju air terjun yang airnya dipercaya warga setempat dapat membuat awet muda.

Meski berasal dari kampus dan provinsi dengan budaya yang berbeda, mereka kompak dalam serangkaian kegiatan yang ditaja SKK Migas itu. Itulah sekelumit gambaran kebersamaan peserta saat acara camping bersama Migas Center se- Sumbagut , SKK Migas Sumbagut dan KKS Wilayah Riau.

"Apa yang saya lihat dan rasakan saat ini di luar ekspektasi saya. Kegiatan Migas Center di alam Kampar ini menambah pengalaman dan adrenalin kami," kataRossy Natalia salah satu peserta asal Batam saat menyampaikan kesan dan pesan di malam api unggun.

Selama dua malam tiga hari, SKK Migas menggelar aneka kegiatan mulai dari pembelajaran tentang karakter yang harus dimiliki mahasiswa untuk menjadi hebat di masa datang yakni, competence (kompetensi), confident atau (percaya diri), connected atau (koneksi), atau dikenal dengan istilah 3C, hingga mengenal eksplorasi migas itu sendiri serta bermain mengenal alam.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Avicenia Darwis mengatakan kegiatan camping bersama migas center se- Sumbagut itu dalam rangka mengumpulkan mahasiswa dari beberapa universitas yang tergabung dalam migas center.

Hal ini dilakukan SKK Migas sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap keberlangsungan pendidikan generasi muda, dan sesuai dan arahan dunia pendidikan di era milenial. Saat ini konsep kampus merdeka sedang diterapkan Menteri Pendidikan, dimana mahasiswa yang lulus harus siap bekerja di bidang apa saja sehingga mereka tidak lagi mendalami satu program studi saja. Mahasiswa diharapkan memiliki sikap, nilai-nilai lebih, dan keterampilan untuk mampu merancang acara dalam tim dan sebagainya.

"Jadi pendidikan berkarakter itu yang kini dikejar dan perlu diciptakan oleh pemerintah, institusi lainnya termasuk perusahaan besar. Sehingga pola pendidikan yang diharapkan tidak lagi satu arah, melainkan interaktif.

Sekarang ini, kata Avicenia,SKK Migas turut berupaya ingin membuat ketiganya bisa terbangun di kehidupan mahasiswa yakni lewat kegiatan camping bersama.

Dalam kegiatan ini ditanamkan rasa percaya yang tinggi, mempunyai kemampuan berkomunikasi membangun jaringan bersilahturahmi dan sebagainya untuk bekal setelah lulus.

"Sehingga mahasiswa itu berani mengemukakan pendapat, dan memiliki sudut pandang tertentu. SKK Migas ingin membangun karakter itu lewat kegiatan migas center yang bisa jadi wadah untuksaling berkomunikasi, berbuat dan membangun jaringan," katanya.

Leadership camping yang digelar SKK Migas bertujuan mengajarkan mahasiswa berinteraksi dengan alam, dan mengenal 3C melaluipemateri handal dari industri migas. Contohnya, bagaimana industri migas itu bergerak dan beroperasi serta mencintai alam.

Dalam hal ini, SKK Migas ikut mendorong terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter di kampus-kampus yang ada di wilayahSumatera bagian utara.

Acara camping migas center itu diikuti perwakilan empat migas center perguruan tinggi di empat provinsi yakni, Andalas Padang, UIR Riau, Unimal Lhokseumawe, Universitas Putri Batam.

"Kami berharap area Sumbagut yang meliputi lima provinsi akan miliki migas center di setiap provinsi. Kini baru ada empat, tinggal Sumut yang akan segera dibentuk," katanya.

Sementara itu GM Corporate Affairs Asset PT Chevron Pacific Indonesia Sukamto Tamrin mengatakan,

ide pembangunan migas center di Universitas Islam Riau (UIR) diinisiasi oleh SKK Migas Sumbagut.

PT. Chevron Pacific Indonesia menyambut baik ide tersebut dan kemudian bersama-sama berdiskusi untuk mewujudkannya. Kehadiran migas center ini dapat digunakan sebagai tempat sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya peran dan kontribusi industri hulu migas kepada negara dan masyarakat sekitar.

"Sekali dalam dua pekan, kita mengadakan kegiatan dengan menghadirkan para ahli di bidangnya. Melalui kehadiran wadah migas center ini, diharapkan para pemangku kepentingan terkait semakin memahami industri ini secara tepat dan utuh. Bahwa, hasil dari kegiatan industri hulu migas sebagian besar dirasakan atau diterima oleh negara. Selain itu, masyarakat di Riau juga menjadi tahu bahwa banyak perusahaan migas yang beroperasi di Riau selain PT CPI," katanya.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa, bahwa untuk bekerja di industri migas tidak harus berlatar belakang teknik. Industri migas juga membutuhkan tenaga-tenaga terampil dari latar belakang hukum, ekonomi, komunikasi, psikologi, hubungan masyarakat, sosial-politik, dan lain-lain. Yang perlu dilakukan oleh adik-adik mahasiswa adalah bagaimana menjadi yang terbaik dan mahir di jurusannya. Sebab, industri migas membutuhkan orang-orang yang ekselen di bidangnya untuk mendukung kegiatan operasional secara selamat, aman, dan lancar.

Sejauh ini, umpan balik yang diterima sangat positif. Misalnya dari kalangan perguruan tinggi, mereka sangat mengapresiasi kehadiran migas center ini.

"Kehadiran para praktisi migas di migas center menambah wawasan para staf pengajar dan mahasiswa dalam memahami penerapan ilmu mereka secara teknis di lapangan. Para mahasiswa dari berbagai jurusan menjadi bersemangat setelah mengetahui bahwa industri migas juga membutuhkan lulusan dari selain jurusan teknik," pungkasnya.

Setelah puas melakukan berbagai kegiatan selama dua malam tiga hari, pata peserta pulang ke daerah masing-masing dengan membawa bekal penting untuk menyongsong masa depan.