Roma (ANTARA) - Pemerintah Italia ke depannya akan merogoh kocek anggaran lebih dalam untuk "terapi kejut besar-besaran" guna mengimbangi dampak wabah virus corona terhadap ekonomi, demikian perdana menteri pada Senin.
"Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan menggunakan terapi kejut. Untuk keluar dari keadaan darurat ini kami akan mengerahkan seluruh sumber daya manusia dan ekonomi," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte kepada harian la Repubblica saat wawancara.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan RSPI Sulianti Saroso terkait COVID-19 bertambah satu orang
Conte menambahkan bahwa pemerintah akan menggunakan fleksibilitas yang digambarkan oleh aturan anggaran Eropa "sepenuhnya."
Menteri Ekonomi Roberto Gualtieri pekan lalu menjanjikan sekitar 7,5 miliar euro untuk membantu ekonomi menahan wabah penyakit terbesar di Eropa, dengan meningkatkan target defisit anggaran tahun ini menjadi 2,5 persen dari 2,2 persen saat ini.
Dalam menghadapi dampak buruk yang ditimbulkan oleh wabah corona terhadap perekonomian, sejumlah negara juga mengambil langkah-langkah kebijakan ekonomi ekstra. Kerugian yang diderita oleh berbagai perusahaan atau maskapai penerbangan karena terjadinya pembatasan bahkan penghentian sementara operasi penerbangan, memaksa otoritas penerbangan sipil di China menurunkan biaya-biaya operasional terkait pemakaian jasa bandara.
Corona juga menimbulkan dampak buruk di sektor industri olahraga, terutama yang melibatkan penonton dalam jumlah besar seperti sepak bola. Italia termasuk negara yang membatalkan sejumlah pertandingan Serie A akibat merebaknya corona.
Baca juga: Presiden Joko Widodo instruksikan pembenahan Pulau Galang selesai dua minggu
Baca juga: Dua RSUD lagi dipersiapkan untuk tangani virus corona/COVID-19 di Jakarta
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari