Panglima TNI dan Menteri PUPR tinjau lokasi bekas pengungsi Vietnam di Batam

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,corona

Panglima TNI dan Menteri PUPR tinjau lokasi bekas pengungsi Vietnam di Batam

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melihat peta lokasi bekas fasilitas kesehatan yang pernah digunakan pengungsi Vietnam di Pulau Galang bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020). (ANTARA/ Abdu Faisal)

Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau lokasi bekas fasilitas kesehatan (faskes) yang pernah digunakan pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Panglima TNI mengatakan bahwa lokasi fasilitas kesehatan yang digunakan mulai tahun 1979 sampai 1996 untuk pengungsi Vietnam itu direncanakan akan direhabilitasi kembali untuk dijadikan pilihan rumah sakit dan tempat observasi korban terjangkit virus Corona.

Baca juga: Presiden Joko Widodo perintahkan cari terobosan, tekan dampak Corona pada ekonomi

"Kami lihat situasinya saat ini tepat apabila kami merencanakan untuk melakukan rehabilitasi gedung-gedung yang sudah ada untuk dijadikan rumah sakit khusus yang digunakan (untuk penyakit menular) seperti yang saat ini merambah ke wilayah kita yaitu adanya virus Corona," kata Marsekal Hadi Tjahjanto.

Adapun lokasi rumah sakit yang mudah dijangkau dari luar negeri (Singapura 45 menit dengan Kapal Feri) maupun dalam negeri (Bandara Hang Nadim Batam - 1 jam 15 menit) menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk memilih Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau itu.

"Apabila ada WNI dari luar negeri maupun dalam negeri yang terinfeksi harus melakukan observasi kapanpun saja itu bisa langsung ke sini dengan alasan bandara Batam lebih dekat, dan bisa didarati pesawat kecil maupun pesawat berbadan lebar. Jarak dari Batam airport menuju pulau Galang ini hanya satu jam 15 menit, sehingga lebih dekat," ujar Hadi.

Hadi mengatakan bangunan rumah sakit bekas Pengungsi Vietnam itu memang masih perlu diperbaiki karena sudah lama tidak digunakan.

Namun, karena tempat itu sudah tersedia sumber air bersih dan listrik, serta memiliki bangunan bekas rumah sakit, maka dianggap memenuhi syarat bagi pemerintah untuk dijadikan lokasi observasi virus menular, salah satunya virus Corona.

"Fasilitas di sini juga sudah memenuhi di antaranya adalah air, listrik, dan rencana ke depan akan kami perbaiki rumah sakit yang sudah ada," kata Hadi.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dirinya bersama Panglima TNI masih melihat orientasi lapangan terlebih dahulu sebelum memutus kapan waktu memulai pelaksanaan rehabilitasi tempat tersebut.

"Ini baru akan kami rencanakan, ini masih melihat ya kalau ada rumah sakit atau pelabuhan di sini, operasinya kayak apa, kondisi alamnya kayak apa. Mudah-mudahan bisa kita selesaikan semua," kata Basuki. Usai peninjauan, Panglima TNI, Menteri PUPR serta rombongan diantaranya, Asops Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Aslog Kasau, Dirziad, Kapuskes TNI, Kabais TNI, Kaskogabwilhan Idirziad, Kapuskes TNI, Kabais TNI, Kaskogabwilhan I serta Staf terkait bertolak kembali ke Jakarta dengan Pesawat Boeing 737 TNI AU.

Baca juga: Kesehatan pasien terduga corona di Dumai mulai membaik

Baca juga: Maskapai di Inggris batalkan ratusan penerbangan akibat wabah virus Corona


Pewarta: Abdu Faisal