Pekanbaru (ANTARA) - Ritel modern Alfamart klaim pemberlakuan kantong plastik berbayar di seluruh toko, wilayah kerjanya mampu menekan pemakaian plastik hampir 50 persen tahun 2018 - 2019.
"Kami mencatat ada penurunan pemakaian kantong plastik di riteil kami," kata Corcom Manager Regional IV Alfamart Muhammad Afran, di Pekanbaru, Rabu.
Muhammad Afran, mengatakan saat belanja masyarakat ditanyakan apakah bersedia membayar Rp200 jika menggunakan kantong plastik. Sehingga sebahagian pembeli jadi ingat lewat pertanyaan itu membawa kantong daur ulang atau selain platik.
"Awalnya kebijakan ini ada pro- kontra tetapi sekarang sudah mulai mengerti. Sudah berapa tahun ini untuk mengurangi penggunaan plastik toko selalu ada kantong daur ulang," katanya.
Ia mengatakan komitment untuk tetap menerapkan kantong plastik berbayar ini akan terus dijalankan semua toko alfamart. Hingga suatu saat masyarakat tidak lagi mau menggunakannya secara sadar.
"Dengan berbayarnya itu konsumen berkurang gunakan plastik.
Pointnya kami tidak mengambil uangnya, hanya ingin menekankan dan mengajar agar tidak menggunakan kantong plastik," tegasnya.
Bahkan lanjutnya, di beberapa daerah seperti di Jawa Pemerintah Daerahnya juga ikut menyukseskan program pelarangan pemakaian kantong plastik.
"Kota Depok sudah punya Perwako, makanya kita berharap Kota Pekanbaru juga," katanya mencontohkan.
Ditanya peruntukan uang yang dikutip, ia mengatakan itu untuk biaya produksi kantong plastik yang rata-rata dipakai berukuran L dan XL.
Kalau dihitung rata-rata yang gunakan kantong plastik itu ukuran L dan XL, dimana harga satu lembarnya Rp300-450.
"Jadi kebanyakan konsumen yang tidak bawa kantong daur ulang membeli barang banyak, sehingga butuh kantong besar, jadi pemberlakuan plastik berbayar Rp200 itu untuk ongkos produksi," pungkasnya.
Baca juga: Pekanbaru akan terbitkan peraturan larangan pakai kantong plastik
Baca juga: Vokasi UI canangkan gerakan pakai buntelan/Furoshiki pengganti kantong plastik