Kedatangan Kapolri dan Panglima TNI ke Riau diwarnai unjuk rasa korupsi Wakil Bupati Bengkalis

id Korupsi, Bengkalis, Riau

Kedatangan Kapolri dan Panglima TNI ke Riau diwarnai unjuk rasa korupsi Wakil Bupati Bengkalis

Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait korupsi wakil Bupati Bengkalis, Muhammad di Pekanbaru. (ANTARA/Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz dan Panglima TNI Marsekal HadiTjahjanto ke Provinsi Riau diwarnai dengan aksi unjuk rasa mahasiswa yang mendesak agar polisi segera mengambil langkah tegas terhadap wakil Bupati Bengkalis, Muhammad yang kini menyandang status tersangka.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Riau (AMMAN-R) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung perpustakaan Soeman HS, Jalan Jenderal Soedirman, Rabu siang.

Namun, orasi mahasiswa dengan menggunakan pengeras suara serta membentangkan spanduk tersebut terpaksa diredam aparat. Upaya itu dilakukan karena aksi berlangsung beberapa saat sebelum kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Pekanbaru.

Akan tetapi, massa sempat menyuarakan aspirasinya. Koordinator aksi, Didik Arianto meminta kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau mengambil langkah tegas kepada Muhammad, tersangka dugaan korupsi pipa transmisi PDAM senilai Rp3,4 miliar.

Terlebih, Didik mengatakan bahwa Muhammad telah dua kali mangkir dari panggilan penyidik Polda Riau. "Kita mau negeri junjungan Bengkalis bersih dari korupsi," katanya.

Secara umum, Didik mengatakan ada lima petisi yang disampaikan mahasiswa dalam aksi itu. Selain meminta polisi menahan Muhammad, mereka juga mendesak Kapolda Riau dan Kejati agar segera menyelesaikan kasus Wakil Bupati Bengkalis supaya tidak berlarut-larut.

Mereka juga meminta KPK supervisi Kejati Riau terkait korupsi pipa transmisi PDAM di Inhil tahun 2013 yang mencantumkan wakil bupati bengkalis Muhammad dan yang terakhir mereka berharap agar Gubernur Riau tidakmengintervensi terhadap penahanan Muhammad.

Wakil Bupati Bengkalis Muhammad awal pekan ini kembali mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Muhammad sedianya diagendakan menjalani pemeriksaan dugaan tindak pidana korupsi pipa transmisi PDAM.

Status tersangka Muhammad terkuak setelah Kejaksaan Tinggi Riau menyebutkan telah menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) perkara dugaan korupsi pipa transmisi PDAM senilai Rp3,4 miliar dengan mencantumkan nama wakil Bupati Bengkalis, Muhammad.