Bulog Riau Kepri targetkan serap 5.000 ton padi petani

id Bulog,bulog riau kepri, beras, HPP beras

Bulog Riau Kepri targetkan serap 5.000 ton padi petani

Aktivitas di Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional  (Divre) Riau dan Kepulauan Riau. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Riau & Kepri menargetkan akan menyerap padi produksi pertanian setempat sebesar 5.000 ton pada tahun 2020.

"Target ini kami patok naik dibandingkan tahun lalu mencapai 4.000 ton lebih," kata Kepala Bulog Riau Abdul Muis S Ali kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Abdul Muis S Ali mengatakan Bulog optimis target serapan padi tercapai hingga akhir tahun, mengingat realisasi pembelian produksi padi tahun 2019 terpenuhi, dan bahkan melebihi target. Bulog Riau Kepri mampu menyerap sebesar 133,63 persen dari target 4.416 ton pada 2019.

Menurutnya, ini adalah prestasi gemilang Bulog Riau Kepri sepanjang 10 tahun terakhir, hingga tercatat nomor tiga secara nasional.

"Jadi serapan padi petani tahun 2019 maksimal mencapai 5.901 ton beras atau setara gabah 11.802 ton," urai pria berkacamata itu.

Menurutnya, meskipun Provinsi Riau dan Kepri bukan daerah penghasil padi, namun untuk menjalankan amanat pemerintah pusat menjaga harga jual di tingkat petani, Bulog harus berupaya memaksimalkan penyerapan.

Ia mengatakan penetapan target serapan gabah ini agak naik dari target tahun 2018, mengingat capaian tahun 2019.

Muis mengakui tahun 2018 lalu pihaknya hanya mampu menyerap beras petani sebanyak 2.500 ton saja, jauh dari target yang ditetapkan yakni 4.000 ton.

"Karena persoalan harga gabah dan beras di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," ujarnya.

Dimana HPP gabah petani masih jauh lebih rendah ketimbang harga pasaran. Artinya petani mampu menjual hasil pertaniannya ke pengumpul swasta dengan harga lebih tinggi.

HPP 2017 yang ditetapkan Rp7.300 per kilogram. Untuk mengimbangi harga pasaran pembelian beras, sesuai instruksi pemerintah pada 2018 HPP juga telah dinaikkan menjadi Rp8.030 per kilogram.

Baca juga: Stok beras Riau -Kepri awal tahun 2020 aman 6 bulan

Baca juga: Stok beras Kampar 2.000 ton aman pascabanjir Rohul