Sriwijaya Air bantu antarkan 15.000 masker dan baju pengaman ke China

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, sriwijaya air, corona

Sriwijaya Air bantu antarkan 15.000 masker dan baju pengaman ke China

Suasana pengiriman bantuan ke Wuhan, China melalui maskapai Sriwijaya Air. (ANTARA /HO/Humas Sriwijaya Air)

Jakarta (ANTARA) - Maskapai Sriwijaya Air untuk membantu mengantarkan masker dan pakaian pengaman ke China setelah merebaknya virus corona yang berasal dari China dan telah menyebar di 21 negara dalam kurun waktu sebulan.

"Mencermati kondisi tersebut, Sriwijaya Air lewat donasi para mitra mengirimkan bantuan masker sebanyak 15.000 masker dan pakaian pengamanan "protective clothing" yang telah dikirimkan ke berbagai rumah sakit di Wuhan," kata Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Adi Willi Hanhari Haloho di Makassar, Senin.

Baca juga: Menhub pantau operasional Sriwijaya Air setelah putus dengan Garuda

Berbagai langkah pencegahan dan penanganan pun dilakukan demi menghindari jumlah korban yang lebih banyak, salah satu cara pencegahan yang paling mudah adalah dengan pemakaian masker, katanya.

Khusus di wilayah Wuhan dan sekitarnya, dampak dari penghentian segala aktivitas masyarakat membuat persediaan masker pun menjadi sangat minim sekali.

Sementara itu, Capten Cecep Cahyana selaku Quality, Safety & Security Director of Sriwijaya Air menambahkan pengiriman bantuan masker dan protective clothing ke Wuhan melalui Bandara Wenzhou merupakan inisiatif para mitra strategis dan Sriwijaya Air berkomitmen untuk mengantarkan segera ke lokasi tujuan.

Ia mengatakan, pihaknya bersyukur pesawat Sriwijaya Air SJ1044 dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali telah sampai dengan selamat di Bandara Internasional Wenzhou Longwan dengan membawa bantuan persediaan 15.000 masker serta protective clothing sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Corona di Wuhan.

Pengiriman bantuan ini juga turut diiringi harapan dan doa agar kondisi Wuhan dapat pulih dan masyarakatnya bisa beraktivitas kembali seperti sediakala.

Baca juga: Pemerintah terus pantau kondisi tujuh WNI yang masih berada di Hubei China

Baca juga: WHO laporkan kasus kematian pertama akibat wabah virus corona di luar China


Pewarta: Suriani Mappong