Dumai (ANTARA) - Oleh Abdul Razak - Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Dumai Johannes MP Tetelepta minta insiden tumpahan minyak kelapa sawit atau CPO PT SDS agar ditindaklanjuti dan disanksi tegas oleh instansi terkait jika terbukti lalai dan mencemari perairan.
Kejadian ini tidak bisa selesai dengan pengendalian cepat tumpahan CPO saja, karena mesti ada tindakan penyelidikan untuk mengetahui kronologis dan langkah lebih lanjut, baik terkait lingkungan maupun proses hukum atau sanksi jika ternyata lalai.
"Harus ada penyelidikan, tidak bisa selesai dengan penanganan cepat, dan kita di dewan akan turun lapangan menindaklanjuti insiden ini," kata Johannes kepada pers, Rabu.
Menurutnya, tumpahan minyak CPO di perairan Dumai bukan sekali terjadi, dan agar ada efek jera dan konsisten menjaga kelestarian pantai dan lingkungan, perlu tindakan tegas dari instansi terkait.
Perusahaan yang menanam investasi di Dumai, lanjutnya, diharap tidak mengabaikan kepentingan masyarakat, agar mengutamakan sosial kemasyarakatan dan peduli terhadap lingkungan sekitar operasi.
"Kalau kepentingan masyarakat diabaikan, harus ada sanksi tegas, karena investasi masuk wajib menjaga kelestarian lingkungan sekitar, dan persoalan ini jadi perhatian serius DPRD dan juga sebagai informasi untuk turun lapangan," jelasnya.
Diberitakan, minyak crude palm oil milik PT Sari Dumai Sejati (SDS) tumpah ke perairan sekitar dermaga perusahaan beroperasi di Kecamatan Sungai Sembilan Dumai pada Selasa (28/1) sekitar pukul 06.00 Wib, diduga akibat selang pecah saat transfer ke kapal.
Akibat tumpahan minyak kelapa sawit ini di perusahaan berada di Kawasan Industri Lubuk Gaung ini, diperkirakan 500 liter tumpah dan meluber ke perairan sekitar dermaga milik PT SDS.
Humas PT SDS Kamero Bangun mengatakan, tumpahan minyak CPO ini terjadi karena slang pecah, sekitar pukul 06.00 Wib disaat sedang berlangsung proses transfer minyak ke kapal.
"Saat proses transfer ke kapal selang putus dan terjadilah tumpahan," kata Kameru kepada wartawan, Selasa.
Dijelaskan, untuk pembersihan minyak menguning di sekitar dermaga, perusahaan dibantu PT Pacifik Indopalm Industries dan Inti Benua Perkasatama dengan melakukan pembersihan dan memasang oil boom.
“Kita sudah melakukan tindakan pembersihan berkerjasama dengan PT PII dan IBP untuk memasang oil boom untuk pemblokiran minyak menyebar ke area lain," sebutnya.
Disamping itu managemen juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Dumai untuk mengambil tindakan membatasi penyebaran minyak dan lakukan pembersihan.
Baca juga: PT SDS akui CPO tumpah di perairan Dumai, ini penyebabnya
Baca juga: Harga CPO Riau turun Rp30,55/Kg
Berita Lainnya
Waka DPRD Riau hadiri pembukaan MTQ ke-42 di Dumai
21 April 2024 17:34 WIB
Anggota DPRD Riau sayangkan rencana kenaikan tarif tol Pekanbaru-Dumai
06 March 2024 17:34 WIB
Tamu kecewa, Rapat Paripurna DPRD Dumai batal tanpa pemberitahuan
08 May 2023 16:10 WIB
Terkait ledakan kilang, legislator minta Pertamina Dumai bertanggungjawab penuh
02 April 2023 16:50 WIB
PT DPA diduga buang air cucian tangki ke laut di Dumai
21 March 2023 18:40 WIB
KPU ingatkan parpol di Dumai soal pendaftaran Bacaleg Pemilu 2024
20 March 2023 15:12 WIB
DPRD Riau pelajari aduan masyarakat soal ganti rugi lahan tol di Bengkalis
14 March 2023 17:01 WIB
Demokrat ganti Ketua DPRD Dumai
11 May 2022 18:29 WIB