Pekanbaru, 12/4 (ANTARA) - Kapolres Kuantan Singingi AKBP Ristiawan Bulkhaini menyatakan, pembakaran gereja yang dilakukan massa pendukung Mursini-Gumpita dalam pilkada setempat bukan disebabkan karena unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
"Sama sekali pembakaran rumah ibadah itu bukan karena danya unsur SARA, melainkan spontanitas dari kemarahan massa karena kecewa atas pelaksanaan pilkada 7 April 2011," katanya saat dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.
Pada Senin, (11/4), suasana Kota Taluk Kuantan, ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi , Riau kembali memanas menyusul digelarnya rapat pleno rekapitulasi suara hasil pilkada yang digelar KPU setempat.
Satu unit gereja terbuat dari papan yang terletak di Jalan Padat Karya, Kelurahan Simpang Tiga, Kuantan Tengah ikut menjadi sasaran kemarahan massa dan hangus dibakar massa. Begitu juga dengan pos Dinas Perhubungan di Terminal Teluk Kuantan.
Dalam peristiwa itu , terdapat lima orang korban luka, yang dua di antaranya akibat luka tembak dari peluru karet senjata polisi, sedangkan tiga kali terjatuh dari sepeda motor saat mengikuti aksi massa itu.
Kapolres menjelaskan, gereja yang terbakar itu tak jauh berada dari kediaman Mursini yang menjabat Wakil Bupati Kuantan Singingi, namun dalam pilkada kali ini dia merupakan calon bupati berpasangan dengan Gumpita, anggota DPRD Provinsi Riau dengan nomor urut 2.
"Jadi pembakaran itu berlangsung begitu saja, saat massa berkumpul di rumah calon bupati urut 2. Kejadian itu terjadi setelah massa melakukan unjuk rasa di kantor KPU, dan melempari rumah pejabat sepanjang perjalanan menuju rumah Mursini," jelasnya.
Polisi juga telah mengecek kerusakan gereja yang dibakar massa itu, serta melakukan pemeriksaan terhadap 21 orang dari kelompok massa itu, namun masih berstatus sebagai saksi dalam aksi anarkis itu.
"Dari saksi-saksi yang diperiksa, mereka yang mengarah kepada penggerak massa sudah ada dan mudah-mudahan betul. Namun mereka tidak tahan, karena kami masih mencari bukti kuat untuk melakukan penahanan," jelasnya.
Pilkada Kuantan Singingi sendiri diikuti dua pasangan calon bupati/wakil bupati dengan calon incumbent nomor urut 1, Sukarmis-Zulkifli.
Rapat pleno rekapitulasi suara hasil pilkada suara sementara KPU setempat menyebut, incumbent meraih 75.084 suara atau 54,84 persen, sedangan pasangan Mursini-Zulkifli meraih 60.557 suara atau 44,22 persen dari toral 136.914 suara sah yang berasal dari 11 kecamatan.
Masih terdapat satu kecamatan lagi yakni Kecamatan Kuantan Mudik yang belum dilakukan penghitungan suara karena tedapat enam Tempat Pemungutan Suara (TPS) di satu desa yang harus dilakukan pencoblosan ulang.
Berita Lainnya
Kapolres sebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pelaku pembakaran sekolah di Pegunungan Bintang
16 December 2021 17:34 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi karya Sara Fajira karena angkat budaya lokal
29 May 2023 13:53 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB