Pekanbaru, 5/4 (ANTARA) - Harga komoditas andalan Provinsi Riau, kelapa sawit, terus anjlok selama sebulan terakhir.
"Harga sawit terus turun," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau mulai mengalami penurunan sejak 5 Maret lalu. Selama empat pekan terakhir, harga komoditas itu terus anjlok.
Tren penurunan harga sawit diakuinya cukup mengejutkan karena biasanya komoditas itu mengalami kenaikan harga dan makin diminati eksportir ketika harga minyak mentah dunia melonjak. Meski begitu, ia mengatakan penurunan itu belum parah seperti pada tahun 2008 yakni saat harga sawit di tingkat petani di bawah Rp500 per kilogram (kg).
"Penyebabnya masih belum jelas," ujarnya.
Rapat penentuan harga TBS kelapa sawit pada Selasa di Dinas Perkebunan Riau menghasilkan keputusan harga komoditas tersebut turun tipis sebesar Rp1,14 per kg pada awal bulan April dibandingkan bulan lalu.
Harga TBS dari tanaman sawit berumur tiga tahun kini mencapai Rp1.194,19 per kg, umur empat tahun Rp1.333,47 per kg, lima tahun Rp1.426,88 per kg, dan usia enam tahun Rp1.468,92 per kg.
Kemudian, sawit dari pohon usia tujuh tahun Rp1.524,97 per kg, delapan tahun Rp1.572,21 per kg, sembilan tahun Rp1.623,054 per kg, dan untuk umur 10 tahun ke atas Rp1.668,264 per kg.
"Semoga tren penurunan harga sawit tidak terus berlanjut," ujarnya.
