Harga sawit meroket, Polda Riau bentuk tim antisipasi pencurian

id TBS, sawit, pencurian sawit, pekanbaru, Riau

Harga sawit meroket, Polda Riau bentuk tim antisipasi pencurian

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi (tengah) saat memberikan keterangan pengungkapan kasus pencurian sawit. (ANTARA/HO-Polda Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Daerah Riau membentuk tim khusus hingga tingkat Polres dan Polsek untuk mengantisipasi pencurian buah sawit segar yang belakangan marak terjadi menyusul meroketnya harga tandan buah sawit (TBS) di pasaran.

Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi di Pekanbaru, Rabu, mengatakan tim khusus tersebut nantinya juga melibatkan Brigade Mobil dan Sabhara. Mereka akan melakukan patroli ke kawasan perkebunan untuk mengantisipasi aksi pencurian.

"Tim Patroli ini akan dibagi dalam tiga zona yaitu utara, tengah dan selatan," katanya.

Agung mengatakan harga TBS saat ini mencapai Rp1.900 per kilogram. Angka itu, lanjutnya, tercatat sebagai yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Kapolda mengatakan seharusnya peningkatan harga TBS itu juga membantu peningkatan pendapatan para petani sawit. Namun, pendapatan petani justru terancam hilang seiring maraknya pencurian.

"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk menekan dan mengantisipasi tindak pidana pencurian hasil perkebunan ini, agar masyarakat petani sawit ini bisa meningkat kesejahteraannya seiring meningkatnya harga TBS," ujarnya.

Selain berfokus pada pencegahan yang dilakukan anggotanya, Kapolda juga meminta kerjasama masyarakat untuk mencegah pencurian TBS.

Salah satu kasus pencurian TBS yang berhasil diungkap baru-baru ini dilakukan oleh jajaran Polres Kampar. Tiga tersangka dengan dua di antaranya masih berada di bawah umur berhasil diamankan polisi. Dari tangan tersangka, polisi menyita TBSsenilai ratusan ribu rupiah.

"Saya tekankan bahwa pencurian TBS itu merupakan tindak pidana," tegasnya.

Baca juga: Sawit Riau alami tren kenaikan harga karena stok dan faktor eksternal, begini penjelasannya