Dinas Peternakan: Walet Berpotensi Sebarkan Flu Burung

id dinas peternakan, walet berpotensi, sebarkan flu burung

Dumai, 1/3 (ANTARA) - Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner di Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kota Dumai, Budiyono, berpendapat, burung walet juga berpotensi menyebarkan virus H5N1 atau flu burung di kota itu.

Kepada ANTARA di Dumai, Selasa, Budiyono mengatakan, potensi atau kemungkinan penyebaran virus avian influenza (H5N1) atau flu burung oleh walet disebabkan unggas tersebut kerap memakan jenis hewan kecil termasuk lalat.

"Berdasarkan analisa medis, penularan flu burung ke unggas jenis walet cukup berpotensi. Namun, potensi itu sangat kecil mengingat walet merupakan burung yang sangat jarang melandaskan tubuhnya ke daratan," kata dia.

Kendati potensi penyebaran virus mematikan itu kecil, menurut Budiyono, masyarakat juga harus mewaspadainya karena di Kota Dumai cukup banyak penangkaran hewan tersebut.

Penataan yang tidak beraturan atas penangkaran walet hingga berada tidak jauh dari pemukiman masyarakat dan tengah kota, menurut dia, juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

"Alangkah baiknya, untuk penangkaran walet disediakan tempat tersendiri yang jauh dari pemukiman masyarakat atau tengah kota. Tidak seperti sekarang, masih berantakan," tutur dia.

Kondisi itu, kata Budiyono, harus diwaspadai karena selain berpotensi dalam penyebaran flu burung, kotoran walet juga kerap jatuh di atap-atap rumah warga dan merugikan masyarakat.

"Seperti kita ketahui, sebagian besar masyarakat Dumai masih mengharapkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk konsumsi. Jika kotoran walet sempat jatuh ke atap rumah, tentu akan mengotori air hujan yang ditampung warga," jelas dia.

Kepala Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Dumai, Hendri Sandra, mengatakan, saat ini di Kota Dumai sedikitnya ada lebih dari 60 pengusaha walet.

Sebagian besar di antaranya membuka lahan penangkaran dengan membangun gedung tinggi berbentuk rumah toko di sejumlah jalanan perkotaan yang di sekitarnya terdapat banyak pemukiman penduduk.

"Memang sudah sepantasnya dilakukan penataan atas lahan penangkaran walet. Untuk mengarah ke sana tinggal menunggu kebijakan dari wali kota," tutur Hendri.