Pekanbaru (ANTARA) - Manajemen PT Arara Abadi menyatakan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan mengenai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) yang ditemukan mati di wilayah konsesi hutan tanaman industri perusahaan di Kabupaten Bengkalis ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau.
"Perusahaan sepenuhnya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak BBKSDA untuk menyelidikinya," kata Humas PT Arara AbadiNurul Huda di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan, bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) itu ditemukan oleh karyawan bagian pemanenan.Sesuai prosedur, ia melanjutkan, karyawan yang bertugas melapor kepada pimpinan agar kasus itu dapat ditindaklanjuti dan dilaporkan keBBKSDA Riau.
"Penyebab dan penanganannya serta nekropsinya diserahkan kepada bapak-bapak BBKSDA dengan baik, dibantu alat berat dari kita untuk penguburan gajah yang tewas tersebut," kata Nurul.
Baca juga: Gajah sumatera ditemukan mati di wilayah konsesi Arara Abadi di Bengkalis
Sebelas petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kini menyelidiki kasus penemuan gajah sumateramati di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi.
Kepala Bidang KSDA Wilayah II BBKSDARiauHeru Sutmantoromengatakan bahwa petugas yang berangkat terdiri atas enam orang dari tim dokter hewan dan lima orang dari Balai Penegakan Hukum KLHK Wilayah Sumatera.
Ia menjelaskan, tim medis terdiri atas dokter hewan dan pawang gajah. Mereka akan melakukan pembedahan bangkaiuntuk keperluan identifikasi dan penyelidikan penyebab awal kematian.
Sementara itu, petugas dari Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera akan melakukan pengumpulan keterangan terkait kematian satwa dilindungi tersebut.
BBKSDA Riau menyatakan mendapat informasi penemuan bangkai gajah sumateradari PT Arara Abadi Sinarmas Group pada 18 November 2019 pukul 11.45 WIB dipetak SBAD 401 B-01 di Distrik Duri II wilayah konsesi PTArara Abadi di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis.
Lokasi kematian gajah sumatera tersebut berada pada daerah kantong gajah Giam Siak Kecil-Balai Raja yang berdasarkan hasil surveidan monitoringmerupakan tempat tinggal sekitar 40 gajah liar.
Baca juga: 11 petugas KLHK selidiki kasus gajah mati di konsesi Arara Abadi, begini penjelasannya
Baca juga: Lebih kurang 1,5 hektar areal sekitar lahan penangkaran gajah Banyuasin terbakar
Baca juga: Anak gajah sumatera yang terjerat sulit bersatu dengan kelompoknya, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Gajah Sumatera ditemukan mati terseret arus sungai di Bali
17 December 2024 13:55 WIB
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman
25 March 2024 22:59 WIB
Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi
18 March 2024 19:25 WIB
Gajah di TNTN mati dengan gading hilang
11 January 2024 14:33 WIB
Anak gajah Sumatera mati usai kaki inveksi terlilit nilon
28 November 2023 11:56 WIB
Rizki, anak gajah di Minas mati terinfeksi virus
13 August 2023 14:54 WIB
Mengenal virus EEHV yang jadi penyebab kematian anak gajah di Kampar
18 January 2023 20:18 WIB