Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman

id Gajah Rahman,Gajah mati, gajah, gajah riau, gajah sumatera, berita gajah

Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman mati diduga keracunan untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN

Pekanbaru (ANTARA) - Aparat kepolisian melakukan pemeriksaan eksternal maupun internal untuk menyingkap tabir perihal matinya gajah sumatera bernama Rahman di Balai Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Kasubdit IV Ditreskrimsus Kompol Nasruddin di Pekanbaru, Senin, mengatakan pihaknya sudah memeriksa 12 saksi dalam upaya penyelidikan.

"Perkembangan penyelidikan kita lakukan pemeriksaan eksternal. Kami juga lakukan pemeriksaan internal, yakni pawang gajah tersebut," sebut Kompol Nasruddin.

Informasi yang diperoleh, satu bulan sebelum kematian gajah Rahman, sempat terjadi aksi perambahan hutan.

Pelaku perambahan membuat semacam hambatan dengan pohon yang ditumbangkan sehingga mengganggu akses Polisi Kehutanan (Polhut) untuk ke lokasi perambahan hutan.

"Gajah Rahman berperan membersihkan lahan yang sengaja ditumbangkan perambah hutan. Ini menjadi satu kemungkinan juga bisa jadi pelaku dari luar," lanjutnya.

Sejauh ini, polisi juga menggunakan teknologi siber untuk mengungkap kasus tersebut. Ia juga turut meminta dukungan masyarakat agar segera menangkap pelaku yang menyebabkan kematian Gajah Rahman.

Baca juga: Warga Pangkalan Kuras diserang gajah liar yang masuk kebun

Diketahui sebelumnya, seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ditemukan mati diduga dibunuh untuk diambil gadingnya, Rabu (10/1) sekitar pukul 08.30 WIB.

Kepala TNTN Heru Sutmantoro menjelaskan kematian gajah jantan bernama Rahman tersebut pertama kali diketahui oleh sang Mahout, Jumadi.

"Setelah didekati, gajah Rahman ditemukan dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang," terang Heru.

Disebutkan Heru, berdasarkan kondisi Rahman, diduga kuat gajah berusia 46 tahun tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.

Sempat dilakukan upaya penanganan awal sesuai petunjuk dokter hewan BBKSDA Riau dengan memberikan obat pencahar (norit), susu dan gula cair menggunakan selang, namun naas gajah Rahman mati sekitar pukul 15.55 WIB.

Baca juga: Chicco Jerikho datangi Polda Riau terkait matinya gajah Rahman