Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi

id Gajah sumatera mati,Gajah rahman, gajah mati, gajah sumatera

Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman mati diduga keracunan untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN

Pekanbaru (ANTARA) - Dua bulan lebih berlalu, dalang di balik kematian seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) tak kunjung menemukan titik terang.

Gajah jantan malang bernama Rahman itu

sendiri pertama kali ditemukan sang Mahout dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang, Rabu (10/1). Diduga kuat, Rahman diracuni sebelum akhirnya gadingsebelah kiri dipotong.

Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Nasrudin saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Senin, menyebutkan hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku.

"Sampai kini masih dalam proses penyelidikan," sebutnya kepada ANTARA melalui pesan.

Sejauh ini, dikatakan Kompol Nasrudin, sudah ada 12 orang yang dimintai keterangan terkait perkara ini.

Selain itu, diketahui pula dalam proses penyelidikan aparat kepolisian turut menurunkan anjing pelacak ke lokasi kejadian.

Hal itu dibenarkan oleh Kanit Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau Iptu Joko Sutrisno. Dikatakannya, anjing pelacak digunakan untuk metode pencarian barang bukti di TKP dan sekitarnya.

"Kami masih pendalaman penyelidikan secara itensif dan scientific crime investigation.

Mohon doanya," tambah Iptu Joko.

Baca juga: Pemerhati desak Polda Riau tuntaskan penyelidikan kematian Gajah Rahman

Baca juga: Masyarakat dukung penegakan hukum kematian gajah patroli Tesso Nilo