Riau genjot ekonomi kreatif antisipasi penurunan sektor migas, begini rencananya
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menerapkan sejumlah kebijakan untuk menggenjot sektor ekonomi kreatif daerah karena menyadari penurunan pendapatan dari sektor minyak dan gas atau migas yang tidak bisa dihindari.
Pada sosialisasi Rencana Induk Badan Ekonomi Kreatif (Rindekraf) nasional 2018-2025 di Pekanbaru, Selasa, Gubernur Riau, Syamsuar meyakini bahwa ekonomi kreatif juga akan menjadi pilar yang besar dalam menyangga ekonomi daerah berjuluk "bumi lancang kuning" itu.
"Kita ketahui bersama, kita tidak bisa selalu bertumpu pada minyak dan gas saja, kita tidak bisa selalu merasa nyaman dengan apa yang telah kita terima masa kini, harus ada penetrasi roda penggerak ekonomi baru agar pembangunan bisa dilakukan secara berkelanjutan di masa yang akan datang," kata Syamsuar.
Ia berharap dengan sosialisasi kebijakan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang langsung dihadiri oleh Triawan Munaf di Provinsi Riau, dapat menjadi stimulan bagi seluruh pelaku ekonomi kreatif daerah.
"Untuk kita ketahui bersama sektor ekonomi kreatif telah berkembang pesat, pada tahun 2017 saja sektor ini menyumbang Rp990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen, dan tahun ini diproyeksikan menyumbang Produk Domestik Bruto sebesar Rp1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen," katanya.
Baca juga: Klaim dahului provinsi, Forum Ekonomi Kreatif Siak dikukuhkan bupati
Karena itu, ia mengatakan pemerintah daerah di Riau tidak bisa memandang sebelah mata potensi pertumbuhan ekonomi kreatif. Bukti keseriusan Pemprov Riau dalam menanggapi potensi ekonomi kreatif yang berkembang pesat saat ini adalah dengan membentuk Badan Riau Creative Network (BRCN) pada 30 Agustus lalu melalui dasar hukum Peraturan Gubernur Riau.
"BRCN yang (akan) bertugas untuk mengembangkan, mengajak dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di bidang kreatif yang ada di Provinsi Riau. Menjahit kesenjangan yang sering terjadi antara pelaku ekonomi kreatif dan pemerintahan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bekraf Triawan Munaf menilai dari 16 subsektor ekonomi kreatif, Riau punya potensi ekonomi kreatif di subsektor kuliner dan film. Ia mengatakan Bekraf telah membantu membentuk komunitas film daerah di Kabupaten Siak bersama lima daerah lainnya pada tahun lalu.
Ia mengatakan Bekraf mendorong semakin cepat penyusunan rencana aksi ekonomi kreatif di masing-masing daerah sebagai pedoman kebijakan dan alat ukur perkembangannya.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan agar berjuang bersama untuk merealisasikan Rindekraf ini," kata Triawan Munaf.
Baca juga: PMMD Kemenpora dorong pemuda kembangkan ekonomi kreatif
Baca juga: Pemkab Siak akan bentuk Forum Ekonomi Kreatif, dinamai KITO SIAK
Pada sosialisasi Rencana Induk Badan Ekonomi Kreatif (Rindekraf) nasional 2018-2025 di Pekanbaru, Selasa, Gubernur Riau, Syamsuar meyakini bahwa ekonomi kreatif juga akan menjadi pilar yang besar dalam menyangga ekonomi daerah berjuluk "bumi lancang kuning" itu.
"Kita ketahui bersama, kita tidak bisa selalu bertumpu pada minyak dan gas saja, kita tidak bisa selalu merasa nyaman dengan apa yang telah kita terima masa kini, harus ada penetrasi roda penggerak ekonomi baru agar pembangunan bisa dilakukan secara berkelanjutan di masa yang akan datang," kata Syamsuar.
Ia berharap dengan sosialisasi kebijakan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang langsung dihadiri oleh Triawan Munaf di Provinsi Riau, dapat menjadi stimulan bagi seluruh pelaku ekonomi kreatif daerah.
"Untuk kita ketahui bersama sektor ekonomi kreatif telah berkembang pesat, pada tahun 2017 saja sektor ini menyumbang Rp990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen, dan tahun ini diproyeksikan menyumbang Produk Domestik Bruto sebesar Rp1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen," katanya.
Baca juga: Klaim dahului provinsi, Forum Ekonomi Kreatif Siak dikukuhkan bupati
Karena itu, ia mengatakan pemerintah daerah di Riau tidak bisa memandang sebelah mata potensi pertumbuhan ekonomi kreatif. Bukti keseriusan Pemprov Riau dalam menanggapi potensi ekonomi kreatif yang berkembang pesat saat ini adalah dengan membentuk Badan Riau Creative Network (BRCN) pada 30 Agustus lalu melalui dasar hukum Peraturan Gubernur Riau.
"BRCN yang (akan) bertugas untuk mengembangkan, mengajak dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di bidang kreatif yang ada di Provinsi Riau. Menjahit kesenjangan yang sering terjadi antara pelaku ekonomi kreatif dan pemerintahan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bekraf Triawan Munaf menilai dari 16 subsektor ekonomi kreatif, Riau punya potensi ekonomi kreatif di subsektor kuliner dan film. Ia mengatakan Bekraf telah membantu membentuk komunitas film daerah di Kabupaten Siak bersama lima daerah lainnya pada tahun lalu.
Ia mengatakan Bekraf mendorong semakin cepat penyusunan rencana aksi ekonomi kreatif di masing-masing daerah sebagai pedoman kebijakan dan alat ukur perkembangannya.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan agar berjuang bersama untuk merealisasikan Rindekraf ini," kata Triawan Munaf.
Baca juga: PMMD Kemenpora dorong pemuda kembangkan ekonomi kreatif
Baca juga: Pemkab Siak akan bentuk Forum Ekonomi Kreatif, dinamai KITO SIAK