TNI kerahkan alutsista saat latihan di Pertamina Dumai

id Pertamina dumai, latihan hanud dumai, alutsista dumai

TNI kerahkan alutsista saat latihan di Pertamina Dumai

Prajurit TNI dengan alusista mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). ANTARA/M Risyal Hidayat.

Dumai (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia menurunkan sejumlah alat utama sistem pertahanan dalam kegiatan latihan Pertahanan Udara Pasif Tutuka Tahun 2019 di areal Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai sebagai objek vital nasional, Selasa.

Latihan Hanud Pasif Tutuka 2019 melibatkan 800 personel, terdiri TNI AU, TNI AD, Damkar dan tim safety Pertamina serta petugas kesehatan.

Dalam latihan ini, diperagakan kemampuan pesawat tempur F16 Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, 12 unit peluru kendali Startreak Detasemen Rudal 004 dan radar dengan teknologi mampu mendeteksi kondisi udara hingga jarak 250 kilometer, ditambah sejumlah armada pemadaman dan reaksi cepat Pertamina.

Komandan Kodim 0320 Dumai Letkol Inf Irdhan menjelaskan, latihan Hanud Pasif Tutuka dilaksanakan secara periodik dengan sasaran objek vital nasional, dan merupakan salah satu tugas utama TNI dalam melindungi aset berharga negara.

Perlindungan kepada kilang minyak Pertamina sangat penting dan harus terus ditingkatkan, karena peran strategis Pertamina RU II dalam memasok ketersediaan energi nasional dan menjaga stabilitas produksi bahan bakar tetap lancar tanpa ada kendala.

"Kami akan terus optimalkan sinergi antara TNI dan Polri serta BUMN yang mengelola obvitnas di berbagai lokasi. Selain itu, secara nasional akan ada langkah optimalisasi dan peningkatan kualitas alutsista dalam menghadapi keadaan darurat," kata Irdhan.

GM Pertamina RU II Dumai M Dharmariza mengatakan bahwa sebuah kebanggaan bagi perusahaan dapat terlibat dalam kegiatan latihan Hanud Pasif Tutuka ini karena selain dapat menguji kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat, juga wujud komitmen mendukung program kerja pemerintah dalam hal mengoptimalkan perlindungan terhadap objek vital nasional.

"Dalam latihan ini, kami melibatkan sekitar 200 personel termasuk tim pemadam kebakaran agar dapat meningkatkan kemampuan tugas memadamkan api sesuai skenario latihan, kebakaran terjadi di tangki dan jalur pipa yang terdapat di dalam kilang," kata Dharmariza.

Komandan Satuan Radar 232 Letkol Lek Chandra Kelana Wirabhakti menyatakan kegiatan ini merupakan sinergi antar kesatuan di lingkungan TNI dan Polri serta melibatkan BUMN sebagai pengelola obvitnas Pertamina RU II, dan latihan ini telah menjadi agenda tahunan diselenggarakan TNI.

"Latihan ini juga untuk melihat kesiapan pengamanan objek vital nasional dalam menghadapi gangguan dari luar," sebut Chandra.

Diketahui, Latihan Hanud Tutuka merupakan latihan puncak tingkat Komando Utama Kohanudnas dalam upaya menguji kemampuan operasi pertahanan wilayah udara nasional beserta unsur-unsur pertahanan wilayah udara nasional beserta unsur-unsur pertahanan udara dan unsur kewilayahan dalam pelaksanaan tugas.



Dalam Latihan Hanudnas Tutuka Tahun 2019 ini melibatkan beberapa unsur seperti; pesawat Tempur Hawk 109 dari Skadron Udara I Lanud Supadio, F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Sukhoi SU 27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, EMB 314 Super Tucano dari Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Boeing AI 7301 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, KRI Sampari 628, dan Detasemen Arhanud Rudal 004 Dumai.