Topan Mitag landa Korea Selatan, enam tewas terperangkap di bawah bangunan runtuh
Seoul (ANTARA) - Enam orang tewas ketika topan Mitag melanda negara itu pada hari Kamis, kata pemerintah Korea Selatan.
Mitag, topan ke-18 yang terjadi tahun ini, membawa hujan lebat di bagian selatan Korea Selatan. Pada pukul 01:30 GMT, dilaporkan jumlah korban tewas ada enam dan empat korban cedera, kata Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan.
Baca juga: Begini Ganasnya Topan "Friederike" di Jerman, Kecepatannya 130 KM/Jam
Beberapa dari enam korban terperangkap di bawah bangunan yang runtuh dan yang lainnya tenggelam, katanya.
Lebih dari 100 rumah dan bangunan pribadi lainnya terendam banjir, dengan lebih dari 1.500 orang mengungsi meninggalkan rumah mereka di daerah tenggara, kata kementerian itu.
Sekitar 44.045 rumah dan bangunan telah kehilangan daya listrik antara Rabu dan Kamis, dan kini baru 83 persen yang mendapatkan kembali aliran listrik, Korea Electric Power Corp mengatakan pada hari Kamis.
Baca juga: Topan Landa Madagaskar Tewaskan 29, Ribuan Lagi Mengungsi
Baca juga: Ribuan Orang di Australia Tak Peroleh Listrik Setelah Topan Dahsyat
Pewarta : Maria D Andriana
Mitag, topan ke-18 yang terjadi tahun ini, membawa hujan lebat di bagian selatan Korea Selatan. Pada pukul 01:30 GMT, dilaporkan jumlah korban tewas ada enam dan empat korban cedera, kata Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan.
Baca juga: Begini Ganasnya Topan "Friederike" di Jerman, Kecepatannya 130 KM/Jam
Beberapa dari enam korban terperangkap di bawah bangunan yang runtuh dan yang lainnya tenggelam, katanya.
Lebih dari 100 rumah dan bangunan pribadi lainnya terendam banjir, dengan lebih dari 1.500 orang mengungsi meninggalkan rumah mereka di daerah tenggara, kata kementerian itu.
Sekitar 44.045 rumah dan bangunan telah kehilangan daya listrik antara Rabu dan Kamis, dan kini baru 83 persen yang mendapatkan kembali aliran listrik, Korea Electric Power Corp mengatakan pada hari Kamis.
Baca juga: Topan Landa Madagaskar Tewaskan 29, Ribuan Lagi Mengungsi
Baca juga: Ribuan Orang di Australia Tak Peroleh Listrik Setelah Topan Dahsyat
Pewarta : Maria D Andriana