Pekanbaru, 12/1 (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau mengaku telah mengantongi sejumlah nama pelaku pembalakan liar 2.000 hektare kawasan konservasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, Bengkalis.
Kepala BBKSDA Riau, Kurnia Rauf, di Pekanbaru, Rabu, menjelaskan, sejumlah nama pelaku tindak kejahatan di bidang lingkungan itu diperoleh dari hasil penyidikan terhadap tiga orang tersangka yang ditahan di Polda Riau.
"Nama-nama pelaku siapa yang menyuruh, siapa yang punya lahan, dan siapa yang membayar bayar sudah kami dapatkan. Para pelaku itu, kami yakni tidak bisa lari lagi," kata dia.
Sebelumnya, BBKSDA Riau menahan tiga tersangka, terdiri operator dan mekanik alat berat yang digunakan membabat kawasan inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, di wilayah Desa Tasik Serai, Batu Kerikil, Kabupaten Bengkalis.
Giam Siak Kecil dan Bukit Batu merupakan kawasan hutan suaka alam yang berada di Bengkalis dan Siak, Riau, sebelum kemudian ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO di Jeju, Korea Selatan pada tahun 2009.
Dalam pemeriksaan, ketiga tersangka itu mengaku tidak mau jadi korban para pelaku yang menyuruh mereka melakukan penebangan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Namun, lagi-lagi Kurnia tidak mau menyebutkan identitas sejumlah pelaku pembalakan hutan itu, sama seperti sebelumnya enggan menyebutkan nama ketiga yang terdiri operator dan mekanik alat berat.
"Mengenai identitas sejumlah nama pelaku, nanti sajalah. Karena kita masih terus mengembangkan penyidikan dalam kasus itu hingga sampai ke akar-akarnya," jelas dia.
Akhir Desember 2010, operasi tim gabungan menyita sejumlah alat yang digunakan untuk kegiatan pembalakan liar berikut hasil pembalakan yang berlangsung di zona inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu .
Diantaranya, lima unit ekskavator dan "chainsaw" (alat pemotong kayu), kemudian sepeda, alat penerangan mesin dompleng, ribuan kayu gelondongan, serta kayu olahan dengan volume sekitar 20 meter kubik.
Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein menyatakan, pihaknya terus memantau dan mengawal penegakan hukum terhadap kasus pembalakan liar di zona inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu.
"Sebagai koordinator Penyidik Pegawai Negeri sipil (PPNS), kami terus monitor perkembangan kasus pembalakan di cagar biosfer," kata dia.
Berita Lainnya
Gajah sumatera lahir di TWA Buluh Cina
05 November 2024 16:35 WIB
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
Resahkan warga Pematang Pudu, BBKSDA Riau lepasliarkan beruang madu
19 September 2024 17:33 WIB
Beruang madu muncul di pemukiman warga di Mandau, BBKSDA pasang perangkap
16 September 2024 15:41 WIB
BBKSDA: Jalur pendakian Gunung Guntur ditutup sementara akibat kebakaran hutan
21 August 2024 15:55 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB