Tembilahan (ANTARA) - Minimnya persediaan sumber air di lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) membuat proses pemadaman api di Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, menjadi terkendala.
Menyiasati permasalahan itu, Satgas mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi kebakaran untuk pembuatan embung air.
“Ada tiga buah embung yang dibuat, masing-masing memiliki lebar lima meter dan panjang lima meter serta kedalaman lim meter,” tutur Danramil 03/Tempuling, Kapten Arh Sugiyono, Selasa (17/9).
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Teluk Jira, Kecamatan Tempuling, sudah terjadi sejak empat hari terakhir. Pemadaman sekaligus pendinginan lokasi kebakaran masih terus dilakukan.
Menurut Kapten Sugiyono, pemadaman api Karhutla di lahan gambut cukup menyulitkan karena kedalaman sumber api mencapai lebih dari dua meter.
“Belum lagi kabut asap tebal dan pekat yang ditimbulkan,” tururnya.
Selain pemadaman, perlu pula dilakukan pendinginan di lahan yang terbakar agar titik api tidak kembali muncul.
Meski demikian, dia terus berharap sumber api akibat kebakaran hutan dan lahan dapat segera teratasi. Kepada seluruh masyarakat dia mengimbau agar tetap berada di dalam rumah saat kondisi asap tebal.
“Gunakan masker apabila keluar rumah, dan segera ke fasilitas kesehatan bila ada keluhan sakit,” imbaunya.
Dia pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta mencegah kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan agar tidak semakin meluas.
"Di sini TNI/Polri, BPBD sudah menjalankan tugas memadamkan api, masyarakat juga seharusnya ikut bahu membahu memadamkan,” ajaknya.
Baca juga: Karhutla Riau, Ini kata Candil
Baca juga: Menteri Dalam Negeri minta kepala daerah terdampak karhutla harus peka atasi bencana