Karhutla Riau - Jarak pandang 800 meter akibat asap, Bandara Pekanbaru belum terganggu. Begini penjelasannya

id kabut asap,kabut asap pekanbaru,karhutla,karhutla riau,bandara pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Karhutla Riau - Jarak pandang 800 meter akibat asap, Bandara Pekanbaru belum terganggu. Begini penjelasannya

Ilustrasi. Kabut asap melumpuhkan aktivitas di Bandara Timika, Papua. (Foto: Antara News)

Pekanbaru (ANTARA) - Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II menyatakan aktivitas penerbangan belum terganggu asap kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, yang sempat menurunkan jarak pandang hingga tinggal800 meter pada Selasa pagi.

Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II, Yogi Prasetyo, mengatakan bandara internasional tersebut memiliki perangkat ILS (Instrument Landing System) yang sangat membantu pada kondisi kabut asap pekat.

"Allhamdulillah saat ini Bandara SSK II memiliki alat ILS sehingga untuk jarak pandang 800 - 1000 Meter masih aman," kata Yogi kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan saat jarak pandang turun menjadi 800 meter hingga 1.000 meter pada sekitar pukul 08.00 WIB, penerbangan sejumlah maskapai masih lancar. Penerbangan pagi seperti dari maskapai Citilink dan Batik Air tidak ada gangguan.

Ia menjelaskan ILS membantu pilot untuk mendaratkan pesawat tepat pada garis tengah landas pacu (runway) dan dengan sudut pendaratan yang tepat. Pemanduan dilakukan agar pilot mengetahui jarak pesawat terhadap area pendaratan pada runway. Pemanduan dilakukan untuk mengatur posisi kanan-kiri pesawat, sehingga dapat mendarat dengan tepat di garis tengah landasan.

Pemanduan dilakukan juga untuk mengatur posisi atas bawah pesawat, sehingga dapat mendarat dengan tepat pada sudut kurang lebih tiga derajat terhadap landasan.

“ILS terdiri dari 3 komponen peralatan berdasarkan fungsi pemanduannya yaitu Marker Beacon, Localizer, dan Glide Slope,” katanya.

Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, Satelit Terra dan Aqua pada Selasa pagi di Riau terdeteksi 138 titik panas yang jadi indikasi awal Karhutla. Daerah paling banyak titik panas adalah di Indragiri Hilir (Inhil) yakni mencapai 64 titik, kemudian di Pelalawan ada 33 titik, dan Indragiri Hulu (Inhu) ada 18 titik panas.

Kemudian di Kabupaten Kampar ada enam titik, Kuantan Singingi ada 3 titik, Bengkalis 2 titik, dan Kepulauan Meranti dan Kota Dumai masing-masing ada satu titik.

Baca juga: Asap Karhutla makin pekat selimuti Pekanbaru, jarak pandang hanya 800 meter

Baca juga: VIDEO - Wali Kota Pekanbaru instruksikan sekolah libur dua hari karena asap karhutla

Baca juga: Asap Pekanbaru makin pekat, puluhan siswa SDN 153 mendadak terserang ISPA