Pekanbaru, 16/12 (ANTARA) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar menagih komitmen nyata industri pulp dan kertas dalam upaya penyelamatan lingkungan mengurangi dampak perubahan iklim di Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan komitmen perusahaan dalam menyukseskan program penanaman satu miliar pohon, meski demikian pemerintah tetap menagih komitmen nyata perusahaan dan industri kertas yang lain," kata Linda, di Pekanbaru, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Linda usai melakukan penanaman pohon dari 1.000 bibit yang ditanam pada lahan kritis di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim, Provinsi Riau, kerja sama Tanoto Foundation dan didukung PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Menurutnya, Riau dikenal sebagai salah satu provinsi dengan laju kerusakan lahan yang cukup tinggi akibat tindakan pembalakan liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kalangan swasta khususnya perusahaan pulp dan kertas yang mendapatkan izin tebang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) secara tidak langsung juga masih menggunakan kayu alam sebagai bahan baku untuk industri selain hutan tanaman industri yang ada.
Oleh karena itu beliau meminta komitmen nyata swasta seperti yang dilakukan pihaknya dalam Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara yang dicanangkan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono sejak tahun 2007 dan kini telah menanam mencapai 14 juta bibit pohon dari target 10 juta.
"Ini menunjukkan bahwa kita sebagai perempuan yang dikenal diam, juga ikut berbuat sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan dalam upaya penyelamatan bumi bagi anak cucu kelak," jelas Linda.
Direktur Program Tanoto Foundation, Ratih Leokito, menambahkan, jenis bibit pohon yang ditanam di lahan kritis di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim diantaranya bintangor, meranti, ketapang, perupuk, malutua, matoa, durian dan rambutan.
"Berbagai jenis tanaman itu ditanam pada areal lahan seluas tiga hektare, dengan bibit berasal dari RAPP. Kami senang bisa berpartisipasi aktif dalam gerakan perempuan ini sebagai bentuk pendidikan penghijauan bagi ibu terhadap anak di Indonesia," ujarnya.
Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), induk perusahaan RAPP menyatakan pihaknya terus berkomitmen dalam mendukung program menamam satu miliar pohon dan transfer teknologi pembibitan untuk mensukseskan program itu.
"RAPP memiliki kapasitas pembibitan 150 juta pohon setiap tahun, dan kami telah bekerja sama dengan pihak ketiga seperti kampus dalam menyebarluasan budaya menanam melalui pemberian bibit," kata Corporate Communication APRIL, Trisia Megawati KD.
Berita Lainnya
Pelaku industri dorong pengembangan pendidikan berbasis industri dan lingkungan
13 September 2023 11:41 WIB
Realisasikan industri hijau, Kemenperin tempa SDM industri berwawasan lingkungan
18 October 2021 19:20 WIB
Industri sawit Riau masih ramah lingkungan
20 June 2019 20:12 WIB
Industri Kehutanan Wajib Peduli Sosial dan Lingkungan
05 May 2017 12:05 WIB
Pengawasan Limbah Industri Kalsel Akan Diperketat Badan Lingkungan
10 May 2015 20:58 WIB
Industri Ramah Lingkungan Layak Dapat Insentif
03 February 2014 19:38 WIB
Menperin: Isu Lingkungan Kendala Utama Industri Kertas
20 July 2010 17:03 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB