Pangkalan Kerinci, Riau, 20/7 (ANTARA )- Menteri Perindustrian (Menperin) Mohammad S. Hidayat mengatakan, isu lingkungan yang dihembuskan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) baik lokal maupun internasional menjadi kendala utama industri kertas dan bubur kertas di Indonesia.
"Isu lingkungan yang dihembuskan sejumlah LSM lingkungan tersebut membuat penjualan bubur kertas maupun kertas asal Indonesia di Eropa menjadi terganggu. Ini semua akibat kampanye yang dilakukan, padahal belum tentu industri ini merusak lingkungan," kata Mohammad S Hidayat usai meresmikan April Technology Center (ATC) milik perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.
Ditambahkannya, hingga saat ini apa yang dikampanyekan sejumlah LSM tersebut belum terbukti kebenarannya.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau sejumlah perusahaan kertas maupun bubur kertas di Indonesia untuk mampu menghadapinya.
Selain isu lingkungan yang belum tentu kebenarannya, beberapa hal yang menjadi kendala adalah realisasi pembangunan hutan tanaman industri (HTI) belum memadai, kebutuhan investasi yang tinggi, tingkat produktivitas yang rendah, berpotensi mencemari lingkungan dan masih terbatasnya penguasaan teknologi di bidang industri kertas dan bubur kertas.
"Saat ini, di Indonesia terdapat 14 industri kertas dan bubur kertas. Indonesia merupakan peringkat sembilan negara penghasil bubur kertas. Sedangkan untuk industri kertas, Indonesia merupakan peringkat ke-11," jelasnya.
Ke depannya, lanjutnya, industri ini masih memiliki prospek yang bagus, sehingga pengembangannya akan dilakukan hingga ke Papua. Hal ini dikarenakan Papua masih memiliki potensi hutan yang besar.
"Beberapa kebijakan telah diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut yakni dengan melakukan pengembangan ke arah timur. Kemudian penciptaan iklim usaha yang kondusif dan berkoordinasi dengan instansi terkait," tambahnya.
Untuk Riau sendiri, terdapat dua perusahaan kertas bubur kertas yakni PT RAPP dan PT Indah Kiat Pulp Paper (IKPP).
Saat ini, seluruh area konsesi APRIL melalui anak usahanya PT RAPP telah menyerap secara langsung sekitar 60 ribu tenaga kerja, dengan kapasitas terpasang produksi pulp perseroan sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan kapasitas terpasang produksi kertas mencapai 750.000 ton per tahun.
Hasil produksi pulp dan kertas APRIL selama ini di ekspor ke 60 negara dengan nilai sebesar 2,5 miliar dolar AS per tahun.
Dalam menjaga kelestarian hutan yang berkelanjutan, APRIL selama ini telah melakukan penanaman kembali bibit tanaman sebagai bahan baku kertas dan bubur kertas sebanyak 500.000 bibit pohon per hari.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB