Dukungan Menguat, Singapura Siap Akui Kedaulatan Palestina

id Palestina, Singapura, Gaza

Dukungan Menguat, Singapura Siap Akui Kedaulatan Palestina

Massa dari berbagai elemen masyarakat membawa poster, spanduk dan bendera menggelar aksi long march bela Palestina di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Minggu (22/6/2025). Sekitar tiga ribu masyarakat dari berbagai daerah di provinsi Aceh itu turun ke jalan menggelar aksi damai mendesak PBB dan sejumlah negara memberikan kemerdekaan untuk Palestina dari penjajahan zionis Israel. (ANTARA FOTO/Ampelsa/nz.)

Istanbul (ANTARA) - Singapura menyatakan "siap secara prinsip" untuk mengakui Negara Palestina, dengan pertimbangan bahwa langkah tersebut akan mendorong perdamaian dan terwujudnya solusi dua negara.

"Singapura telah secara konsisten mendukung hak rakyat Palestina atas tanah airnya berdasarkan solusi dua negara yang dirundingkan, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait," kata Deputi Sekretaris Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura

Baca juga: Kanada Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka pada September

Dalam pernyataan yang disampaikan saat Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait Palestina di New York, Selasa. ia menyatakan keyakinan Singapura bahwa langkah tersebut adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik berkepanjangan secara komprehensif, adil, dan berkelanjutan.

"Untuk itu, kami menyatakan siap secara prinsip untuk mengakui Negara Palestina," kata Cheok.

Ia lebih lanjut mengungkapkan keinginan Singapura untuk mengambil peran dalam upaya pembangunan kembali Jalur Gaza usai gencatan senjata permanen tercapai.

Singapura juga mempertimbangkan untuk menerjunkan tim medis ke Jalur Gaza untuk membantu pemulihan warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel, kata dia.

"Kami menyerukan otoritas Israel supaya segera mengakhiri semua pembatasan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak diperlukan," kata pejabat di Kemlu Singapura itu.

Cheok pun mendorong supaya pihak Palestina dan Israel memulai kembali usaha perundingan untuk mencapai perdamaian.

Dengan menentang seruan internasional untuk mencapai gencatan senjata, pasukan Zionis Israel terus melancarkan agresi ke Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang sejak Oktober 2023.

Baca juga: Indonesia Serukan Keadilan untuk Palestina di Sidang PBB: Hentikan Penjajahan!

Pengeboman masif Israel telah meluluhlantakkan wilayah kantong tersebut, sementara blokade dan pengiriman bantuan yang tidak optimal akibat tindakan Israel menyebabkan kelangkaan makanan dan kematian akibat kelaparan.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.